9 : Patah Hati

69 14 2
                                    

✨ Happy Reading ✨






📖📖📖📖








Alena baru saja turun dari mobil nya. Pagi ini Ia berangkat diantar Pak Joko yang sudah kembali dari pulang kampung. Ayah mengatakan pagi tadi Kavin sudah berangkat terlebih dahulu, karena ada urusan penting. Entah apa urusannya. Yang jelas sejujurnya Alena masih khawatir karena semalam kakaknya itu mendadak mimisan.

"Lho, Kak Kavin mana Len?" Yasmeen yang juga baru sampai menghampiri Alena yang tengah menyusuri lorong koridor sendirian menuju kelas.

"Gatau. Katanya ada urusan. Jadi, berangkat duluan.."

Yasmeen mengangguk paham.

"Kak Theo!" Alena memanggil seseorang yang dilihatnya.

Yang dipanggil menoleh ke arah sumber suara. Alena menghampiri nya.

"Kenapa, Len?" Tanya Theo.

"Mana Kak Kavin?"

"Kavin?" Theo sedikit memiringkan kepala.

"Iya.. Kakak gue.."

"Bukannya biasanya lu berangkat Ama dia? Dia belum ada di kelas." Jawab Theo.

Alena mengerutkan dahi.

"Emang kenapa, Len?"

"Gapapa, Kak. Tadi pagi soalnya berangkat duluan. Katanya ada urusan."

"Oh.. Yaudah.. Palingan Sebentar lagi juga sampe.."

"Yaudah, gue duluan ya Kak.."

Theo mengangguk. Kemudian berjalan lagi berlawanan arah dengan Alena.

"Len, kalo diliat liat Kak Theo cakep juga ya.." Celetuk Yasmeen.

"Kalo ga cakep dia ga akan ada di jajaran top 10 most handsome face in school, Yasmeen.." Kata Alena menyadarkan sahabat nya.

"Iya juga sih.. Heheh.. Gini, kalau gue ada saran nih ya Len.. Mending lu nyerah aja dapetin Ricky. Mumpung si Kak Theo masih jomblo.. Hihi.."

Perkataan Yasmeen membuat dirinya berakhir mendapat jitakan kasih sayang dari sahabat nya.

"Gausah banyak omong dah lu. Lu sendiri aja kagak dapet dapet."

"Ya.. Makanya bantuin gue donk dapetin kakak lu.."

"Dih.. Kalo gitu, gue ogah. Sorry.."

Sampai akhirnya, mereka sampai di kelas mereka.

"Len, ini punya siapa?" Tanya Yasmeen tatkala menemukan sebuah paper bag dengan motif kelinci yang lucu di atas meja nya.

"Ya. Mana gue tahu. Barangkali lu punya penggemar rahasia."

"Siapa? Ato ada orang yang salah naruh mungkin ya?"

Yasmeen berinisiatif menanyakan soal paper bag itu ke setiap teman kelas nya yang sudah datang. Tapi, tak ada satupun yang mengaku atau bahkan sekadar tau siapa yang meletakkan paper bag itu di atas meja Yasmeen.

"Sejak gue dateng, tuh barang emang udah ada di atas meja lu.." Ucap si ketua kelas yang memang selalu datang pagi pagi sekali.

Yasmeen mengangguk dan berterimakasih.

"Buka aja dulu, Yas.. Siapa tau emang buat lu.."

One MonthTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang