4 : Demam

94 16 0
                                    

Happy Reading






📖📖📖📖📖








Malamnya, Alena terserang demam. Sedari sore Ia merasa tidak enak badan. Pikirnya karena Ia naik motor tadi tanpa mengenakan jaket. Apalagi seragam sekolah nya yang hanya rok selutut juga atasannya yang lengan pendek.

Ia jarang naik motor. Bahkan bisa dihitung dengan jari. Selama hidup dengan Ayahnya, Ia benar benar dimanja dengan fasilitas kendaraan mobil mewah oleh sang Ayah yang merupakan pengusaha sukses.

Mau makan juga malas keluar kamar. Telpon Ayah juga takut menganggu jadwal lembur kesibukannya. Tidak terpikirkan di benaknya kalau sekarang Ia mempunyai seorang Kakak di rumahnya sekarang.

Mau teriak memanggil Bibi di rumah juga rasanya sangat lemas. Jadi, Alena lebih memilih berbaring nyaman di atas kasur dengan sempurna dibaluti selimut. Menyetel lagu pengantar tidur, untuk merehatkan tubuhnya.

Di saat Alena sedang menikmati alunan musik yang indah, musik tiba tiba terhenti. Digantikan oleh nada dering yang super berisik dan menyebalkan. Menampilkan nama sahabat nya di layar ponselnya.

Yasmeen menelponnya. Alena mengangkat nya dengan malas.

"Hallo... Kenapa telpon malem malem, Yas?" Tanya Alena.

"Suara lu lemes banget. Lu sakit ya? Apa bangun tidur?"

"Iya. Gue demam. Kebanyakan kena Angin tadi sore."

"Astaga! Bisa gitu ya.. Harusnya gue pinjemin jaket gue tadi.."

"Gapapa.. Ntar juga sembuh. Nah, sekarang lu mau ngomong apa?"

"Eum.. Anu.. Hehe.. Alena Hinata yang baik hati, cantik, kaya raya, tidak sombong,..."

"Stop!! Jangan diterusin. Firasat gue buruk tentang ini. Gue tutup."

"EITSSSS.. JANGAN DONK!! Alena, minta nomer kakak lu donk.. Gue kayaknya beneran jatuh cinta pada pandangan pertama deh.."

"Dih.. Pergi jauh jauh lu Sono.."

"Alena, Pleaseee... Gue janji deh besok gue bantu lu deketin Ricky lagi.."

"Ga ga ga ga ada.. Lagi ga mood gue mikir tu orang. Lagian gue juga belum save nomer dia, Yas.."

"WHAT?! KOK BISA?! LU KAN ADEK NYA WOI?!"

Alena sedikit meringis tatkala Yasmeen berteriak histeris dari seberang sana. Menambah rasa pening di kepalanya.

"Berisik dah lu. Pusing nih gue. Dah ah.. Lu minta aja sendiri Sono. Bye!"

"ALEN__"

TUT!

Alena memutus panggilan secara sepihak.

Kemudian memutuskan untuk scrolling sosial media. Mencari update an terkini mengenai huru hara duniawi.

Ting!

One MonthTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang