✨ Happy Reading ✨
📖📖📖📖
Kini Alena tak ada kerjaan. Sendirian. Kakaknya sekolah. Ayah nya tiba tiba mendadak harus pergi ke kantor.
Sangat random bila sekarang Ia terpikirkan oleh kakak kandung nya yang belum satu pekan menjadi kakak baginya. Kakaknya itu aneh.
Hingga sebuah ide membuat senyuman Alena merekah. Berbangga diri karena berhasil menemukan ide secemerlang itu.
Alena diam-diam pergi masuk ke dalam kamar sang kakak, kamar Kavin. Kamar Kavin yang sebenarnya terletak tak jauh dari kamarnya. Mungkin hanya perlu berjalan kurang lebih 20 langkah dari kamarnya. Toh pemiliknya juga sedang sekolah kan? Ia hanya penasaran kenapa Kakak nya yang bernama Kavin itu punya sifat dingin yang menyebalkan. Tertutup dan sangat irit berbicara. Spesies langka menurut Alena.
Kamar Kavin ya.. kurang lebih tak jauh berbeda dengan kamar lelaki lain seumuran nya. Ada sebuah gitar yang membuat Alena berpikir pasti Kavin sebenarnya bisa bernyanyi. Ada bola basket yang pikir Alena itu adalah sebuah hobi. Meja belajar nya rapih. Agak aneh. Karena menurut Alena, lelaki itu selalu berantakan dan susah rapih. Contoh nya adalah sang Ayah.
Sampai membuka lemari bajunya yang Ternyata juga tersusun sangat rapih. Bahkan Ia akui lemari sang kakak lebih rapih dari lemarinya. Membuka laci meja belajar kayu yang cukup lebar itu. Dan..
Apa ini?
Alena menemukan setabung kecil berisi tablet. Eh tidak hanya setabung. Tapi, ada 2 tabung kecil disana. Alena tak bodoh bila itu adalah obat-obatan. Tapi, obat apa? Kalau obat penurun panas biasa, pasti bukan. Obat nya berbeda. Tak ada tulisan resep apapun yang mengharuskan pemilik nya minum obat berapa kali dalam sehari.
Sampai Ia menangkap sebuah buku terletak di laci yang sama. Bertindihan dengan tabung kecil yang sebelumnya Ia temukan. Buku dengan sampul kulit berwarna coklat. Ada gambar bola basket kecil yang menambah kesan aesthetich buku itu.
Namanya perempuan. Kalau sudah dibuat penasaran ya diterobos saja. Tanpa harus pikir panjang Alena membuka buku itu.
Ia menemukan dua buah foto polaroid. Salah satunya foto dirinya dengan sang Ayah. Sedangkan yang satu lagi foto sepasang kekasih yang tengah menjalankan upacara pernikahan nga. Bisa dilihat dari pakaian yang dikenakan mereka juga senyum cerah dengan seorang anak lelaki yang... sama sekali tidak tersenyum di foto itu.
Kakak...
Alena membalik buku itu. Dirinya terperanjat karena ada beberapa bekas noda bulat merah disana. Dan entah kenapa itu membuat Alena merasa sesak. Jantung nya berdegup kencang karena terlanjur berpikir yang aneh aneh. Terlebih membaca dua kata singkat yang ditulis dengan pulpen tinta merah.
'Gue capek.'
Alena membuka halaman halaman selanjutnya. Tapi, Kosong. Pemiliknya hanya menulis di lembar pertama buku.
Kak, lu nyimpen rahasia kan..
🕒🕒🕒🕒🕒
Kini Alena tengah duduk di rumah keluarga. Menyalakan televisi, menonton film yang tengah trending akhir akhir ini di kalangan anak muda. Namun, walau kedua maniknya tertuju pada layar besar itu. Tidak dengan pikirannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
One Month
Teen FictionKisah Alena yang selama ini hidup sebagai anak tunggal bersama Ayahnya yang single parents. Namun, suatu hari seorang lelaki datang yang ternyata merupakan kakak kandung dari Alena yang terpisahkan karena perceraian kedua Orang Tua mereka. Kavin na...