"Semua member Genk Almond itu udah pernah ketangkep polisi. Termasuk cowok lo,"
Deg...
"Waktu gue ketangkep polisi itu karena ada salah satu dari kami yang udah ketangkep, jadilah menyebar. Tapi gue masih beruntung karena status gue yang pengedar ini jadi pemakai. Itu semua karena duit, jadilah gue bebas setelah nyokap gue mengeluarkan harta nya itu,"
Langit pernah menjadi tahanan?
Bagaikan tersambar petir di siang bolong, tubuh nya menegang, jantung nya seakan jatuh dari tebing dan tak berdetak kembali.
"Jangan bilang lo nggak tau?" tanya Bagas saat melihat Indah hanya diam dengan tubuh mematung.
"Eh? Beneran lo nggak tahu?"
"Anjir... Sorry- sorry... Gue beneran nggak bermaksud____" ucapan Bagas terpotong saat mendengar penuturan Indah.
"Lanjutin Mas. Saya mau dengar," Bagas menelan saliva nya susah payah. Ia kini dalam masalah. Astaga... Ia merutuki mulut nya yang kebiasaan menggibah ini.
"Makanan lo kok lama ya dateng nya," ucap Bagas yang mengalihkan pembicaraan nya.
"Kaya nya gue duluan aja deh. Gue ada urusan nih," Bagas bergegas bangkit, namun tiba-tiba Indah mencekal lengan nya, membuat Bagas keringat dingin.
"Saya minta tolong buat di lanjutin Mas," ucap Indah pelan. Bagas melirik kearah Farah sedangkan gadis itu hanya menaikkan bahu nya. Jujur saja Farah terkejut serta penasaran. Bagas yang melihat tatapan mata Indah yang memohon itu pun perlahan kembali duduk di kursi nya, ia menatap lekat mata Indah.
"Sebelum gue menjelaskan lebih detail, lo harus berjanji dulu sama gue... Buat nggak menelibatkan gue ya?"
"Sumpah gue nggak tahu kalau si Raden nggak kasih tahu lo tentang ini,"
"Gue berfikir dengan tunangan, hubungan kalian udah seterbuka itu,"
"Sumpah gue nggak tahu apapun beneran," Indah hanya tersenyum dengan mencoba menguatkan hati nya sendiri.
"Nggak apa-apa kok Mas, saya hanya ingin tahu. Saya nggak akan membawa nama Mas nanti nya," ucap Indah dengan nada lembut nya.
"Bener ya? Janji dulu," jujur saja Bagas was - was dan ketar - ketir begini. Bagaimana jika nanti Raden akan mendatangi nya dan menghajar nya.
"Begini... Genk Almond itu bukan sembarangan Genk. Dulu iya cuma buat kumpul-kumpul aja, tapi seiring berjalan nya waktu setiap tahun kita di tawarin duit dari hasil nganterin paket Narkoba," ucap Bagas pelan dengan sesekali melirik mimik wajah Indah yang masih begitu tenang.
"Di tahun pertama Genk Almond berdiri, Kenzo ketua Genk kita menolak. Lalu di tahun kedua, diem-diem Kenzo menyetujui kerjasama sama pengedar Narkoba yang lain, dan kita semua anggota nya jadi ikut terseret juga dalam pekerjaan itu. Termasuk cowok lo sebagai wakil nya,"
"Yang awal nya cuma jadi kurir dan nemenin COD-an, beralih lah beberapa member jadi pemakai juga. Gue bersyukur nya baik Kenzo ataupun Raden nggak pernah memaksa member nya yang nggak mau mencoba itu jadi pemakai juga, mereka membebaskan,"
"Kenzo juga suka mengadakan party buat seneng-seneng lah sama barang-barang haram itu. Kami yang cuma sebagai pengedar ya nggak pernah dateng, ya paling kami dateng cuma saat party seks..."
Deg...
Perty Seks?
Bagaikan terrimpa ribuan beton pada tubuh nya, Indah merasakan sesak nafas dan juga seakan tak bernyawa.
Sedangkan Bagas menelan ludah nya dengan susah payah. Sial kenapa harus jujur banget sih.
"K-kaya nggak usah lanjut ya," ucap Bagas pelan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dia Langit
RomanceRaden Langit Tirtoadji, mahasiswa semester 6 yang masih menjabat sebagai Presma alian Presiden Mahasiswa. Raden Langit Tirtoadji, kerap di sapa Langit itu. Langit laki-laki yang selalu sibuk dengan dunia nya, di jodohkan dengan seorang gadis kutu bu...