Tanpa Nya

75 6 0
                                    

Langit terus mengetuk pintu kamar asrama milik Indah. Namun masih tak ada jawaban.

"Mas? Nyari Indah?" tanya seorang gadis yang baru saja datang.

"Indah nya udah pindah Mas," ucap gadis itu lagi.

Deg...

Pindah?

"Pindah nya sejak kapan ya Mbak?" tanya Langit dengan tenang.

"Duh, saya kurang tahu. Saya tahu nya itu kamar udah kosong. Coba aja Mas nya tanya ke satpam depan," sahut nya.

Langit menganggukkan kepalanya mengerti. "Matur nuwun yo mbak,"

Jantung Langit seperti berhenti berdetak. Langit masih menggelengkan kepalanya tak percaya. Semalam ia baru saja berbicara pada tunangan nya itu untuk dinner nanti malam.

Dan Indah menjawab nya dengan 'iya', lalu kenapa pagi ini ia di kejutkan satu fakta yang tak pernah terlintas di benak nya. Indah memutuskan hubungan mereka, bahkan gadis nya itu pergi menghilang tanpa kabar.

Langit sudah mengirimkan ratusan pesan pada gadis cantik yang sudah menemani nya selama dua tahun belakangan ini. Bahkan Langit juga sudah mencoba melacak keberadaan Indah melalui ponsel nya, namun sayang nya, titik terakhir lokasi Indah ada di rumah nya.

Itu artinya, Indah membuang kartu nya setelah dari rumah nya. Apa begitu?

Langit mengusap wajah nya frustasi, sekarang ia tahu jawaban dari maksud Indah menyanyikan lagu yang kata nya berjudul 'Stuck In The Middle' itu.

"Kenapa pergi tanpa mendengarkan penjelasan ku dulu, Ndah?"

"Kamu bilang, kamu terjebak di tengah-tengah bersama ku,"

"Tapi nyata nya kamu pergi meninggalkan ku,"

"Aku rindu kamu, Indah..."

***

Jika di Yogyakarta Langit sibuk mencari sosok kekasih nya yang menghilang setelah memutuskan hubungan nya tanpa berbicara lebih dulu pada nya.

Berbanding terbalik dengan gadis yang dicari oleh Langit. Indah, gadis itu sedang terbaring di atas brankar rumah sakit.

Sudah dua hari Indah terbaring lemah di atas brankar rumah sakit yang terletak di kota Bandung. Sang Ayah Sena terus menemani nya dengan terus menggenggam tangan Indah. Dua hari yang lalu tepat nya sehari setelah kembali ke Bandung, Indah melakukan transplantasi ginjal. Ada orang baik yang menyetujui pendonoran melalui Bank Pendonor Organ tubuh.

Kondisi Indah setelah melakukan transplantasi ginjal sedikit agak menurun. Namun hari ini, tadi pagi dokter mengatakan bahwa kondisi Indah sudah mulai stabil, hanya perlu menunggu Indah siuman saja.

"Putri ku... Bangun yuk sayang. Kamu nggak kangen sama Ayah, hm?" tanya Sena lembut.

"Ayah kangen tau. Kangen banget sama putri ayah yang cerewet ini," ucap Ayah Sena yang terus mengajak Indah berbicara, walaupun ia tahu bahwa sang putri tidak akan menjawab nya. Namun harapan besar pria paruh baya yang masih tetap tampan itu, ia berharap putri nya segera membuka matanya dan kembali sehat sedia kala.

Semesta seperti mendengar do'a Ayah Sena. Jari-jari lentik milik putri nya bergerak perlahan, mata nya sedikit demi sedikit terbuka. Senyum Ayah Sena semakin merekah, mata pria paruh baya itu berkaca-kaca, putri nya sudah terbangun.

"Sayang..." Lirih Ayah Sena, Indah tersenyum tipis saat mata nya bertabrakan dengan mata hitam ayah nya.

"A-ayah..."

Dia LangitTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang