Talk With You

108 4 0
                                    

Setelah menghabiskan pesta kembang api dalam penyambutan tahun baru di Titik 0 KM Yogyakarta. Ayah Sena, Indah, Langit dan Dave pun menghabiskan waktu mereka bersama dengan berwisata kuliner diantara ribuan orang di antara mereka.

Dave berkali-kali melindungi Indah dari belakang jika ada seseorang yang akan menyenggol atau bersentuhan dengan Indah.

Begitu juga Langit. Langit tak peduli dengan tatapan sengit yang di layangkan Ayah Sena saat diri nya menarik Indah dan bahkan hampir memeluk tubuh gadis itu, agar Indah tidak terdorong dan terlalu berdesakan dengan yang lain nya.

Jika ada yang mengatakan 'jatuh cinta lagi dengan orang yang sama itu sungguh cinta yang luar biasa', maka itu benar. Langit, membenarkan hal itu, karena ia mengalami nya.

Langit membenarkan kalimat itu sekarang. Ia lagi-lagi jatuh cinta pada sosok mantan tunangan nya. Jika dulu Langit terlalu cuek dalam perasaan nya, kini ia akan mengakui secara umum bahwa cinta itu kini hadir kembali dan semakin besar.

"Kita pulang yuk Nak. Jalanan udah mulai lenggang," ucap Ayah Sena lembut pada sang putri yang sedang duduk di batu bollard di pinggiran stand makanan.

"Boleh Ayah,"

Ke empat nya pun kembali berjalan menyusuri jalanan yang sudah mulai lenggang dari tribunan orang-orang yang entah sekarang kemana orang-orang itu.

Langit tak henti-hentinya tersenyum. Malam ini ia begitu bahagia. Begitu juga dengan Dave, pria itu tak peduli lagi status nya yang di gantung oleh Indah, namun ia benar-benar menikmati malam kebersamaan nya dengan Indah sekarang.

Ternyata berebut perhatian dengan saingan itu tidak buruk, itulah yang ada di pikiran dua pria matang yang mencintai Indah sekarang.

Mobil Avanza yang di sewa Dave pun keluar dari area bassement hotel. Indah duduk dengan mata terpejam, ia sedikit agak mengantuk sekarang.

Tidak membutuhkan waktu lama seperti saat berangkat. Kini mobil Avanza Dave sudah memasuki area bassement apartement yang di huni oleh Indah.

Ke empat nya keluar dari mobil Dave.

"Ayo Nak," ucap Ayah Sena. Langit dan Dave serentak menggerutu dalam hati.

"Ayah aku ingin berbicara dulu dengan Mas Langit dan Dave. Boleh kan?" Ayah Sena sontak mendengus kesal, memicingkan mata nya kearah dua pria matang yang memiliki paras tampan itu.

"Jangan lama," Ayah Sena menatap kedua pria matang itu dengan tatapan permusuhan. Langit dan Dave menelan saliva nya kasar.

Indah menatap Dave dan tersenyum. "Thanks Dave, aku seneng bisa menghabiskan malam tahun baru lagi dengan mu," ucap Indah dengan suara lembut nya.

"Aku juga sangat senang, ternyata tidak seburuk itu merayakan tahun baru di Indonesia," sahut Dave dengan tersenyum dan menatap mata Indah dengan tatapan lembut nya.

"Haha aku sudah mengatakan sejak dulu kan. Kamu selalu tidak mau," Langit dan Dave terpesona melihat tawa Indah.

"Sekali lagi terimakasih ya Dave," Dave menganggukkan kepalanya mengerti.

"Seperti nya aku harus segera pulang ke hotel. Ibu dan kakak ku sudah tiba disana," ucap Dave yang sontak diangguki oleh Indah.

"Besok kita dinner bagaimana? Dengan ibu dan kakak, dengan Ayah mu juga. Mau?" tanya Dave dengan melirik sebentar kearah Langit yang hanya diam saja itu.

"Aku nanti akan menghubungi mu ya Dave," hanya itu jawaban Indah.

"Okey sayang, aku pulang dulu ya," Dave melangkahkan kaki nya selangkah, lalu ia mengulurkan tangan nya dan mengacak rambut indah, lalu mengelus bahu nya Indah,membuat Indah mencebikkan bibir nya kesal.

Dia LangitTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang