2Bypass Ibu (A)

166 20 0
                                    

Jangan lompat-lompat baca babnya biar nggak bingung.


#######

Erni bukannya tidak melihat keberadaan Asoka bersama dengan Hans dan Fano tetapi saat ini ada yang lebih penting daripada berkumpul dengan ketiga sahabatnya itu. Erni harus bertemu dengan pria yang menolongnya kemarin.

Langkah Erni terhenti pada tempatnya biasa memarkir motor buntutnya. Benda itu tidak ada di tempatnya, Erni tertegun sembari mengingat-ingat bahwa dirinya sudah mengunci stang sejak datang tapi kini motor merah tersebut menghilang. Tidak ada jejaknya sama sekali padahal Erni memarkirkan di parkiran yang masih beralaskan tanah dan selalu di situ, di bawah pohon matoa. Motor 4 tak seperti miliknya selalu bergeser jika di parkir di bagian yang sudah berlantai konblok. Selalu ada yang memindah dan kali ini bend aitu malah menghilang.

Sedikit panik karena hari ini ia harus ke rumah sakit, dia pun mengedarkan pandangan ke sekeliling yang mulai lengang. Sama sekali tidak ada jejak keberadan motornya.

"Aduh, gimana ini?!" Erni menatap gelisah seraya menggigit bibirnya. Rasa hati ingin berbalik menuju para sahabat yang pasti tidak akan sungkan memberikan bantuan tetapi jelas hal itu tidak mungkin dilakukan saat ini.

Eriska muncul dari balik koridor toilet dan segera menghampiri Erni. "Kenapa masih di sini?"

Erni berbalik dengan mata memerah, harinya sudah cukup melelahkan bangun pagi hanya dengan durasi tidur satu jam dan segera legalisir supaya bisa mencari pekerjaan. Pekerjaan lamanya terpaksa dia hentikan karena sang bunda yang sakit-sakitan. Sekarang harus menghadapi pacar Asoka yang sangat pencemburu dan sejak hari pertama sudah menyuruh menjauhi sahabatnya itu.

"Kamu nggak dengar ya? Kenapa masih di sini? Mau ketemu Asoka?"

Erni memejamkan mata yang terasa perih dan menghela napas panjang. Sungguh malas berkonfrontasi dengan Eriska yang angkuh.

"Kamu budek!" gertak Eriska seraya mencengkram lengan kiri Erni lalu menyentaknya kasar.

"Aku sedang mencari motorku yang menghilang. Apa kamu tidak lihat," balas Erni sengit, kekesalannya pun tersulut sebab perlakukan Eriska.

Eriska tersenyum mengejek. "Motor busuk gitu aja dicari. Bukannya kamu, lagi buru-buru ke rumah sakit?"

"Dari mana kamu tahu?" tanya Erni yang keheranan. Pasalnya tidak yang tahu tentang keadaan keluarganya, bahkan para sahabatnya. Kecuali satu orang pria yang dia temui di IGD kemarin.

Eriska menggeleng. "Dari mana aku tahu, tidak lah penting. Kamu, lagi butuh uang banyak buat operasi bypass jantung ibumu 'kan?"

Rasa sesak dan khawatir menyerbu, banyak pertanyaan mengendap sekaligus rasa penasaran bagaimana bisa wanita di depannya ini bisa tahu. "Apa maumu?"

"Aku akan membantumu, 200 juta cukup?"

Erni terdiam lagi, meneliti apakah Eriska berbohong kepadanya. Erni sebetulnya tidak yakin jika Eriska memiliki uang sebanyak itu, kehidupan ekonomi mereka tidak jauh berbeda.

"Bisu benar, kamu lama-lama. Cepat jawab!" kesal Eriska.

"Mau apa kamu membantuku?" Erni sangat yakin ada sesuatu yang diinginkan Eriska darinya.

Eriska tersenyum sinis. "Kamu nggak tanya dulu aku dapat uangnya dari mana?"

"Jangan mengejekku, Riska. Hanya karena kamu berpacaran dengan Asoka, lantas kamu bisa berbuat semaumu. Melarangku dekat, padahal kami sudah bersahabat sejak sekolah, aku sudah turuti. Lalu kamu memusuhiku tanpa sebab. Jadi ... apa maumu sebenarnya?"

Eriska mengikis jarak semakin merapat lantas kembali tersenyum dengan mimik wajah angkuh, mengesalkan. "Tentu saja menjauhkanmu dari Asoka."

Erni menggeleng tidak paham dengan wanita aneh di depannya ini. "Apa maumu sebenarnya. Jika hanya dengan alasan itu saja aku tidak akan begitu saja menjauhi Asoka. Kami sudah bersahabat sejak dulu."

"Karena aku tahu kamu menyukainya. Asoka hanya milikku, kamu harus pahami hal itu. Sadar diri lebih tepatnya."

"Kamu, berpikir terlalu jauh. Sekarang katakan bagaimana caranya kamu akan membantuku mendapatkan biaya untuk operasi ibu?"

Eriska menghela napas panjang tak sabaran. "Kamu nggak perlu tahu, yang terpenting kamu janji untuk tidak muncul di acara Asoka."

"Aku ...."


tbc

Takdir Cinta Kekasih RahasiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang