15D. TAK PERLU PEMBUKTIAN

24 2 0
                                    

KALIAN BISA BACA CERITANYA YANG LEBIH LENGKAP DI KARYAKARSA, KBM DAN INNOVEL.

PLAY BOOK STORE AZEELA DANASTRI SUDAH KENA TAKE DOWN UNTUK KECINTAAN AZEELA/ThereAD YANG MAU PELUK BUKUNYA BISA BELI DI KARYAKARSA ATAU KE 082123409933

Yolanda mencurahkan tangisan dibawah air yang mengucur jelas dari pancuran dalam kamar mandinya. Keinginan untuk memeluk Asoka semakin besar karena sejak tadi kembali mengingat-ingat kembali pertemuan mereka seperti kaset rusak. Rasa rindu yang membuncah sama besar dengan rasa bersalah dan ketakutan untuk tidak diakui oleh sang buah hati jika nantinya mereka bertemu.

Lelah rasa hati menjalani hidup yang rasanya tidak ada tujuannya selama ini selain menebus kesalahan pada anaknya. Yolanda bertahan menjadi wanita kedua dalam hidup pria yang dicintai juga semata-mata agar nantinya sang anak mendapatkan hak yang semestinya. Namun semakin dipikirkan saat ini rasanya untuk menggapai kepercayaan dari sang anak saja Yolanda sudah tidak punya nyali apalagi kebohongan yang sudah dilakukan selama ini.

Yolanda segera menyelesaikan acara mandinya dan berdandan untuk kembali pergi. Namun langkahnya terhenti di anak tangga teratas saat melihat seorang yang juga ia hindari selama ini, di mana ia juga berhutang banyak permintaan maaf.

"Kamu, mau pergi ke mana lagi?" tanya sosok berparas tampan dengan kulit kuning langsat dan gagah.

"Bukan urusanmu," jawab Yolanda dingin, meliris sinis pada sosok tinggi itu.

"Menjadi urusanku, karena Tuan besar sedang berada di Rumah Sakit dan kamu sudah mengabaikan perintahnya."

"Aku bukan budaknya. Dia tidak bisa melarangku, begitu juga kamu. Aku ini istri mudanya."

"Oh ya? Dan sejak kapan kalian menikah? Bisa kamu tunjukkan surat nikah kalian?" tantang pria gagah itu dengan geraman tertahan saat merengkuh Yolanda dalam pelukan setelah memastikan hanya mereka berdua berada di sana.

"Lepaskan aku, Nino. Ingat di mana posisimu. Kamu hanya asisten suamiku, bahkan kamu tidak berhak ber-aku, kamu denganku. Hargai aku."

"Jika kamu ingin orang lain menghargaimu. Hargai dulu dirimu sendiri dan teruslah bermimpi dia akan menikahimu," kata Nino dingin sebelum melepas pelukan dengan kasar dan memperhatikan Yolanda yang merapikan gaunnya.

Yolanda memilih untuk mengabaikan Nino dan berjalan menuju pintu depan.

Takdir Cinta Kekasih RahasiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang