16B. MENAHAN RASA SAKIT

28 2 0
                                    

KALIAN BISA BACA CERITANYA YANG LEBIH LENGKAP DI KARYAKARSA, KBM DAN INNOVEL.

PLAY BOOK STORE AZEELA DANASTRI SUDAH KENA TAKE DOWN UNTUK KECINTAAN AZEELA/ThereAD YANG MAU PELUK BUKUNYA BISA BELI DI KARYAKARSA ATAU KE 082123409933

Erni memaklumi jika Mina bersantai di teras. Jam kerjanya sudah lewat. Dari tempatnya berdiri saat ini, ia bisa melihat putri kecilnya sedang asyik menonton film kartun favoritnya. "Terima kasih. Maaf sampai malam sekali."

Mina tersenyum memaklumi. "Tidak apa-apa Mbak. Ara agak hangat badannya hari ini dan tidur siangnya gelisah. Jadi tadi sore saya nggak mandikan dia, cuma lap-lap saja. Sudah makan siang tapi malam ini belum mau makan, tunggu Mbak katanya. Tapi, saya sudah masak nasi tadi. Maaf sebelumnya apa karena bibirnya ya, jadi Ara susah mengunyah kalau lagi meriang?"

Erni mengulum senyum, ia tidak tersinggung dengan pertanyaan dari pengasuh anaknya itu. Isvara putrinya memang spesial. Erni menggeleng, "Mungkin hanya kecapekan. Sudah kamu kasih obat?"

"Oh iya, sudah. Tadi saya coba hubungi Mbak Erni tapi hapenya nggak aktif."

"Iya, kerjaan saya banyak hari ini," ujar Erni terpaksa berbohong.

Untung saja saat ini juga dia masih memakai masker wajah sehingga Mina tidak melihat bagian wajahnya yang memar.

"Sudah nggak magang lagi, ya Mbak? Sukses ya," ujarnya senang.

"Ya sudah, kamu pulang saja sekarang dan ini ada sedikit rezeki untukmu. Segeralah pulang, sudah mulai gerimis."

Mina senang menerima beras kemasan 5kg yang disodorkan oleh Erni dan memeluknya di dada dengan erat. Gadis berusia dua puluh tahun dengan rambut ikal sebahu itu lantas berpamitan.

"Lama sekali," keluh Isvara dengan pelafalan cadel begitu melihat ibunya berdiri di ambang pintu yang terbuka lebar. Gadis kecil itu penasaran kenapa sang ibu masih berdiri di luar dan tak kunjung mencarinya.

"Maaf Ara. Ibu harus belanja dulu. Katanya kamu ingin makan ikan goreng?" Erni berjongkok di depan Iswara seraya merapikan rambut anak itu yang berantakan.

Bola mata anak cantik itu membulat sempurna. Bola mata jernih dengan alis dan bulu mata tebal sangat mirip dengan sang ayah. "Sungguh? Ibu sudah punya uang sekarang?"

Takdir Cinta Kekasih RahasiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang