6B. TEGANYA KAMU

92 10 0
                                    

KALIAN BISA BACA CERITANYA YANG LEBIH LENGKAP DI KARYAKARSA, KBM DAN INNOVEL.

PLAY BOOK STORE AZEELA DANASTRI SUDAH KENA TAKE DOWN UNTUK KECINTAAN AZEELA/ThereAD YANG MAU PELUK BUKUNYA BISA BELI DI KARYAKARSA ATAU KE 082123409933

Asoka melirik seraya terengah iya bertanya, "Apa?"

Erni tergegap kepergok bicara sendiri. "Ti-tidak ada apa-apa," ujarnya tercekat dengan wajah yang memerah.

"Siapa yang mesum?"

"Tidak ada. Kamu salah dengar. Ayo segera masuk ke sana," ujar Erni seraya menunjuk pada arah shower.

Asoka menurut dengan terhuyung dirinya memasuki bilik shower dan tanpa melepaskan sisa pakaiannya dia mengguyur diri dengan air dingin. Otaknya sangat berkabut saat ini, seraya mengerjabkan matanya berusaha memusatkan perhatiannya. Asoka menahan tubuhnya agar tetap berdiri tegak dengan tangannya yang normal pada dinding kamar mandi.

"Apa yang terjadi sebenarnya. Rasanya dari tadi aku nggak minum alkohol. Apa ada yang memasukkan obat rangsang, tetapi siapa?" gumamnya pada diri sendiri.

"Apa Eriska yang melakukan ini padaku?"gumamnya lagi dan terengah tak ingin mempercayai pikirannya sekaligus mulai merasakan gigitan rasa dingin yang mulai menembus sendi-sendi tubuh.

Sementara Erni masih berada di balik pintu kamar mandi bersandar di sana dengan jantung yang berdebar kencang sebab kini suara langkah kaki berlari dan kini menggedor pintu kamar itu terdengar sangat gaduh. Erni berharap suara air shower meredam suara dari luar. Dirinya masih berpikir bagaimana cara membantu Asoka sekaligus tak ingin ketahuan oleh orang-orang yang sangat dia yakini adalah Eriska dan orang-orang suruhannya.

Erni mengedarkan pandangan ke sekeliling kamar itu dan matanya kini tertuju pada gramafon yang terletak tak jauh dari tempatnya berdiri. Erni dengan cepat memutar musik apapun yang terpasang di sana dan membesarkan suaranya. Dengan begitu dia berharap suara di luar sana akan teredam sempurna.

Baru saja dia menegakkan tubuh, ponsel Asoka yang berada di samping gramafon bergetar, tanda ada panggilan masuk. Erni kemudian membalik ponsel yang awalnya tengkurap dan terkesiap begitu wajah Eriska yang berpelukan dengan Asoka terpampang di depan mata begitu juga nama panggilan yang disematkan di sana seolah meremas hatinya semakin tak terbentuk, kekasih.

'Sadarlah Erni.'

Takdir Cinta Kekasih RahasiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang