13C. RUMAH SAKIT

24 2 0
                                    

KALIAN BISA BACA CERITANYA YANG LEBIH LENGKAP DI KARYAKARSA, KBM DAN INNOVEL.

PLAY BOOK STORE AZEELA DANASTRI SUDAH KENA TAKE DOWN UNTUK KECINTAAN AZEELA/ThereAD YANG MAU PELUK BUKUNYA BISA BELI DI KARYAKARSA ATAU KE 082123409933

"Ambu sedih ... Ayah teh, kumaha? Deg-degan ini Ambu-nya," protes Kamini tanpa memalingkan wajah dari menatap paras menyedihkan sang putra dan menempelkan punggung telapak tangan Asoka pada pipinya.

"Ayah tahu, Sayang," ucap Dirandra dengan lembut seraya mengusap bahu Kamini menenangkan. "Ayah sudah bicara dengan Dokter. Mas Bam sama Asoka bisa pulang sekarang. Untuk urusan dengan polisi mereka bisa melakukan besok. Ayah sudah bicara dengan Nathan Alsaki."

"Bagus, kalau begitu ayo kita pulang," ajak Asoka yang kini membenarkan posisi tubuhnya dan duduk di atas ranjang rumah sakit dengan susah payah.

Dirandra langsung merapat dan membantu sang putra serta membetulkan dua kancing kemeja Asoka yang terbuka.

"Yakin mau pulang? Nggak nginep dulu sehari? Nanti kalau pusing gimana? Terus kalau muntah gimana?" tanya Kamini khawatir. Memberondong Asoka dengan banyak pertanyaan yang sejatinya bisa digabungkan dalam satu kalimat tanya.

"Kalau nanti gimana-gimana. Asoka bilang dengan Ambu."

Jujur Asoka tidak ingin berlama-lama di rumah sakit. Saat ini, dia merasa tidak nyaman berada di ruang publik dan lebih merasa aman jika mereka segera kembali ke rumah. Seandainya ada apa-apa yang akan menimpa dirinya. Jika saat itu terjadi, paling tidak Asoka berada di tengah orang-orang yang dirinya cintai.

"Baiklah kalau begitu," ucap Kamini yang akhirnya mengalah. "Ayah, kali ini semua sudah keterlaluan. Peneror anak kita harus segera ketemu. Aku heran bahkan Bang Edgar belum bisa menemukan mereka." Sudah dua puluh lima tahun berlalu tetapi sampai detik ini dalang peneror tak pernah tertangkap sementara para pelaku yang selama ini tertanggal lebih memilih bunuh diri sebelum mengaku.

"Sstt ... sabarlah, Sayang. Aku sedang mengusahakan supaya semuanya segera terungkap. Aku rasa Bang Edgar sudah cukup dekat saat ini. Mungkin saja peneror sudah merasa terdesak dan kini nekat ingin mengebom Asoka." Seiring perkataan yang keluar dari mulut Diranda. Dirandra sendiri juga merasa ngeri dengan pemikirannya sendiri. Namun mau bagaimana lagi, memang hal demikianlah yang terlintas dalam pikirannya saat ini.

Takdir Cinta Kekasih RahasiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang