11C. FIRASAT SEORANG IBU

26 4 0
                                    

KALIAN BISA BACA CERITANYA YANG LEBIH LENGKAP DI KARYAKARSA, KBM DAN INNOVEL.

PLAY BOOK STORE AZEELA DANASTRI SUDAH KENA TAKE DOWN UNTUK KECINTAAN AZEELA/ThereAD YANG MAU PELUK BUKUNYA BISA BELI DI KARYAKARSA ATAU KE 082123409933

Kenzo juga sangat sibuk hari ini. Kenzo harus menggantikan Dirandra memimpin rapat karena sang ayah menemani bunda mereka mendampingi si kecil untuk mencari sekolah.

Asoka menggeleng tegas. Keinginan utama untuk pameran perdana ini adalah tidak melibatkan properti milik keluarganya. Asoka ingin mandiri dengan segala keterbatasan. Mengingat dirinya yang sampai detik ini tidak diizinkan membawa kendaraan sendiri. Jangankan untuk berkendara, tangan kirinya tak cukup kuat untuk mengendalikan stang kemudi.

Kedua saudara kembarnya tidak lagi memaksakan. Yah, mereka memang harus memberikan ruang bagi Asoka untuk berkembang. Bukannya mereka tidak percaya, tapi mengingat mereka belum bisa menemukan dalang dari setiap peristiwa yang berkali-kali hampir merenggut nyawa saudaranya itu. Membuat mereka selalu waspada dan protektif seperti bunda, mereka.

"Semoga semua lancar ya, Mas. Seperti tes Hita hari ini," ujar adik bungsunya yang tersenyum manis di sebelahnya.

Asoka membalas senyum gadis kecil yang kini beranjak remaja itu dan mencium keningnya. "Kamu pasti bisa, kami semua dulu juga sekolah di sana. Sukses untuk kita semua."

Ratnaduhita tersenyum lebar dengan mata berbinar. Dukungan dari seluruh anggota keluarga sangat dibutuhkan demi memenuhi tes hari ini. Ratnaduhita ingin seperti ketiga saudara lelakinya menggapai mimpi di sekolah bergengsi dan juga favorit tersebut. Susah memang jika memiliki saudara yang menonjol tidak hanya dalam bidang akademis tetapi juga dari fisik dan penampilan mereka yang di atas rata-rata tidak seperti dirinya yang montok. Lupakan soal fisik, Ratnaduhita memiliki kisahnya sendiri. Padahal sejatinya dia ingin agar Asoka ikut bersamanya, karena selera sang kakak pada seni tak ada tandingannya. Ratnaduhita tidak ingin salah mengambil ekstrakulikuler.

"Mas, Hita harus memilih ekstra apa?" tanya gadis itu seraya memeriksa tas bepergiannya.

"Ikuti kata hatimu," jawab Asoka yang masih bersantai setelah sarapan. Asoka tetap tinggal di rumah selagi menunggu kabar dari Mareno, untuk mengirimkan jadwal pertemuan.

"Antara memahat atau menari?"

Takdir Cinta Kekasih RahasiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang