Author's Note

110 5 3
                                    

Hai, kembali lagi dengan aku. Sudah lama akun ini belum melahirkan cerita baru sampai kemarin waktu aku ulang tahun malah disuruh temen kolaborasiku buat segera bikin karya baru lagi di sini. Hahaha ... maklum, sibuk di akun kolaborasi soalnya. Ini juga sebenarnya kolaborasi sih, cuma aku kolaborasi dengan my mischief boy JubyOn.

Jadi, dalam kesempatan kali ini kami bakal bikin cerita yang manis-manis aja dengan konflik ringan bahkan mungkin terlalu ringan. Sebenarnya aku enggak percaya diri dengan tema ini karena biasanya aku menulis slow burn romance yang banyak angst. Bahkan sebenarnya cerita ini hampir bakal aku garap di pertengahan tahun, bukannya sekarang. Hanya saja setelah diyakinkan sama JubyOn akhirnya aku mulai meyakinkan diri dan langsung mengetik. Cerita ini benar-benar murni teenage romance yang sebenarnya idenya JubyOn. Aku cuma mengeksekusi mengetik sementara dia yang menyediakan segala ide juga alurnya.

A Match Made in Chaos sendiri menceritakan tentang hubungan antara Jendra si pemuda yang sangat jahil dan suka sekali memancing emosi Reva, sang pacar yang memang memiliki sumbu kesabaran yang sangat tipis. Hubungan mereka juga sudah berjalan lumayan lama walau dihiasi dengan kenakalan Jendra dan teriakan amukan Reva. Teman-teman mereka juga sudah terbiasa dengan interaksi unik pasangan itu sampai kadang bercanda menanyakan kapan mereka akan putus. Ya, intinya cerita ini isinya kisah-kisah keseharian Reva dan Jendra saja. Karena aku tidak menyiapkan konflik utama di sini. Aku juga sedang mengerjakan cerita lain di akun ini yang seperti biasa adalah slow burn romance penuh angst. Hahahaha!

Kenapa aku beri judul “A Match Made in Chaos” kali ini? Sebenarnya aku juga bingung ingin diberi judul apa dan tiba-tiba saja JubyOn mengusulkan itu. Ya, aku terima saja. Toh semua ide cerita juga berasal darinya.

Oh! Aku juga mau mengucapkan terima kasih banyak kepada kalian yang sudah membaca karya-karyaku yang lain. Aku sangat menghargainya lho. Alasan aku membuat cerita biasanya karena aku memang ingin saja dan aku selalu berpegang teguh bahwa setiap aku memulai mengetik suatu cerita, aku harus menyelesaikannya sampai akhir.

Selanjutnya, harap dukung aku dalam setiap langkahku membuat karya-karya baru baik di akun ini atau akun kolaborasi. Setiap dukungan dalam bentuk apa itu, baik hanya view, vote atau comment maka aku sangat menghargainya. Sekali lagi, terima kasih dan selamat membaca.

— and my mischief boy JubyOn, thank you for always be patient with me. ✨

[END] A Match Made in Chaos Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang