if you won!

620 86 7
                                    

Sakura dan Ino sedang tidur santai di perpustakaan, mereka sedang membolos kelas dan lari menuju perpustakaan, ac nya dingin. Mohon jangan di tiru~

"Eh ini skripsi jurusan Lo setebel itu isinya apaan?" Ino berbisik sambil menunjukkan rak buku yang berisikan skripsi jurusan psikologi. Cukup tebal dan membuat pusing.

"Jangan di bahas, urus aja skripsi jurusan Lo sendiri ngapain nanti." Keduanya sama sama berbisik dengan mulut Sakura yang tidak berhenti mengunyah permen karet.

Keduanya hening beberapa saat, hingga terlintas ide luar biasa di kepala cantik Sakura.

"Jogging yuk!" Seru Sakura dan mendapatkan delikan malas dari Ino.

"Ah lo mah wacana, dari kapan taun kali."

Mereka memang sempat merencanakan Jogging yang berakhir dengan rencana semata, kasur empuk terlalu sulit di lewatkan di pagi hari, bukan begitu?

"Enggak wacana kali ini! Kita jogging ke taman alun alun jam 3 pagi." Sakura berucap yakin tanpa memperdulikan raut terkejut Ino.

"Lo mau jogging apa maling jam segitu?!"

Sakura menatap Ino malas. "Kita jogging ya! Inget mas mas aerox knalpot ember yang kita incar!"

Ino sudah kehabisan kata kata, walau mas mas aerox knalpot ember yang sangat jamet terkadang tampan, tapi itu terlalu pagi untuk jogging. Kecuali Sakura ingin maraton dari komplek rumahnya ke kampus.

"Kenapa di alun alun sih Ra, males gue di sana banyak jamet." Keluh Ino,  jarinya memainkan rambut pirangnya. Rambut pirang ini selalu mendapatkan julukan "janda pirang" dari jamet kurang kerjaan dan Ino sangat membenci itu.

"Jam segitu di alun alun pada balapan liar, gue mau tebar pesona."

"Ah kayak muka Lo laku aja." Dengus Ino, ide Sakura selalu gila, dan lebih gila lagi adalah Ino selalu menyetujuinya.

"Udah deh tar besok gue ke kosan Lo, gak bangun gue gedor gedor ye!" Ancam Sakura, Ino memang tinggal di kosan karena gadis itu tinggal di kota yang berbeda, sedangkan Sakura adalah warlok atau warga lokal.

.

Tepat pukul tiga pagi Sakura sudah siap dengan legging berwarna hitam dan sport bra berwarna abu-abu, gadis itu melapisi tubuhnya dengan jaket boomber berwarna biru tua karena udara dini hari cukup menusuk tulang.

Menyisir rambut sebelum menguncir nya, Sakura memoles lipstik di bibirnya agar terlihat cantik. Gadis itu sudah melakukan persiapan matang dengan tumbler dan handuk kecil di tas nya, jangan lupakan seperangkat alat kecantikan di sana.

Ketika hendak keluar rumah, Sakura di kejutkan dengan Sasori yang diam di kursi rumah sambil menyeruput kopi panas, jangan lupakan kalau lelaki absurd itu hanya memakai kolor dan kaos berwarna putih.

"Lo ngapain di sini?" Sakura berujar dengan nada sewot, pasalnya Sasori cukup mengagetkan.

"Ya lo pikir aja gue ngapain?!" Lelaki itu membalas tak kalah sewot, membuat Sakura cengengesan tak jelas. "Mau kemana Lo jam tiga gini? Jadi cabe cabean depan gang?"

"Kek gue bakal laku aja jadi cabe cabean." Balas Sakura, si pinky itu sudah memakai helm bogo nya, bersiap menjemput Ino.

"Laku dek kalau lu obral lima puluh sama kamar."

Bola mata Sakura merotasi. "Murah amat gue lima puluh, lima ratus sampe hamil lah." Sakura tertawa kencang karena setelah mengatakan hal tersebut Sasori melempar nya dengan sendal rumahan sambil berkata "bangsat!"

CEGIL!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang