girls like you

505 92 39
                                    

Di hari Minggu yang amat cerah ini Sakura mencoba menjadi remaja produktif dengan melakukan kegiatan dewasa (joging di pagi hari) yang mana tidak semua orang bisa melakukan kegiatan tersebut, harap berikan apresiasi kepada remaja sehat kita satu ini. Cedera kaki dan tangannya sudah pulih total dan dapat beraktivitas seperti biasa, earphone berwarna putih sudah melekat di kedua telinganya sambil memutar lagu Paradise bye Chase Atlantic.

Matahari masih malu-malu untuk menunjukkan kilaunya, udara masih terasa dingin membuat siapapun akan lebih nyaman berbaring di atas kasur dengan selimut tebal sebagai penghangat, nikmat nya. Namun, pada pagi ini si Pinky memilih untuk berolahraga daripada berbaring cantik di kasurnya membuat semua orang bingung, entah ia kerasukan apa.

Tolong turunkan ekspektasi kalian semua, karena tak lebih dari dua putaran alun-alun kota gadis merah muda itu sudah belok menuju stand jagung rebus. Aroma butter yang harum membuat langkah kaki Sakura berbelok sendiri.

"Beli 1 Bang." Ucap nya sambil mengibaskan tangannya, gerah.

"Wah pelanggan pertama saya." Celetuk penjual jagung rebus, Sakura cukup abai untuk menanggapi nya. Pikiran utamanya adalah melahap jagung rebus dengan mentega harus yang di padukan dengan susu kental manis dan keju, astaga air liur nya akan menetes.

"Kak cantik banget, 08 berapa?" Goda si penjual sambil mengedipkan sebelah mata membuat Sakura merinding sekujur badan.

"Dih."

Jleb

Suara hati penjual jagung rebus, kata kata keramat andalan wanita jika sudah berada di titik ilfil. Tanpa banyak basa-basi Sakura memilih duduk di tempat ibu-ibu melakukan senam zumba, ia merasa sangat aman jika berada di lingkungan ras terkuat di muka bumi.  Tanpa memperdulikan sekitar Sakura lebih memilih untuk menyantap jagung rebus yang telah menggodanya sejak tadi. Rasa manis dan creamy membuat mood nya naik seketika.

Satu tepukan pelan di bahu nya sukses membuat Sakura terperanjat, ia terkejut dan mulai was-was sebelum ia melihat sosok di hadapannya. "Tante Mikoto." Ucapnya pelan, rupanya Mikoto tidak sendiri, seorang gadis yang pernah Sakura lihat bersama Sasuke ada di sebelahnya.

"Kamu habis olahraga sayang?" Ia berucap lembut, wajahnya begitu cantik walau sudah berkepala empat.

"Iya Tante, istirahat dulu sebelum pulang."

"Oh iya kenalin ini Izumi, istrinya Itachi."  Mikoto memperkenalkan perempuan cantik berambut panjang itu dengan senyum ceria, "Izumi, ini Sakura. Calon nya Sasuke."

Ucapkan terimakasih kepada kata kata indah yang terlontar oleh mulut Mikoto, demi Tuhan Sakura akan mencium pipi Ibu Mikoto saat ini juga. Izumi tersenyum anggun dan memeluk pelan dirinya, ini sedikit canggung bagi Sakura sejujurnya.

"Sejujurnya aku sedikit kecewa karena kamu tidak hadir di pernikahan ku." Nada bicara Izumi di buat seakan akan ia kesal dengan Sakura, dan itu mengundang kikikan kecil Mikoto.

"Anu, aku aku sakit kak."

"Sakit apa? Sakit hati?" Celetuk Mikoto dengan tatapan menggoda yang membuat Sakura ingin terjun bebas dari pohon kacang, sungguh ia sangat malu kini. Seseorang ingin membantunya?

"Enggak lah, ngapain aku sakit hati hahaha."

"Ah begitu, berarti Mebuki salah ya."

Ingatkan Sakura untuk membungkam mulut Ibu nya yang sangat oversharing, ia sangat malu terlihat absurd Di hadapan calon mertua nya. Wajahnya memerah karena malu dan sepertinya sakura sungguh akan terjun bebas dari pohon kacang, tidak ada harta warisan hanya ada hutang pulsa kepada Ino.

CEGIL!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang