We Can't Be Friends

754 101 35
                                    

There are several adult scenes that may trigger trauma for some readers. Please be careful or skip that part of the story for the convenience of readers.

Hari hari terasa begitu shit bagi Sakura, gadis cantik itu tengah galau brutal dan merana setiap hari setelah mengetahui Sasuke memiliki someone special, kenapa bukan aku mas! Hidup itu memang plot twist, tapi please ini plot twist nya kebanyakan, karena jujur saja Sakura shock berat.

Sedih karena masa cegil nya sudah selesai, sepertinya Sakura akan memasuki era sad girl. Memang brengsek. Hidupnya berjalan hambar, karena menjadi gadis kalem bukanlah gaya nya sama sekali.

"Percuma dah kenalan sama Mama nya Sasuke." Gumam Sakura, tangannya mengetik di pencarian google dengan keyword "cara mengubah jodoh orang" sebelum akhirnya ia ganti menjadi "pelet halal untuk cowok." Memang sedikit sinting, Ino sendiri sudah malas meladeni Sakura yang menjadi super alay semenjak putus cinta, jadian saja belum. Nice try broh!

Malam ini ia tengah duduk di kursi taman dekat rumahnya, saksi bisu bagaimana ia dan Sasuke di goda ibu ibu komplek. Tapi malam ini Sakura sendirian di sana, memakan es kiko sambil scroll media sosial, bagaimana juga Sakura tidak beh tertinggal gosip dari selebritis Konoha yang sangat tidak berfaedah.

"Uang 271 triliun segede apa anjir." Gumam nya sambil membaca caption yang di tuliskan oleh sang admin, masalah uang tentu saja ia sangat cepat tanggap.

Omong omong tentang media sosial, sepertinya Sasuke menghapus nomor Sakura karena laki laki itu tidak lagi menggunakan foto profil membuat Sakura semakin yakin kalau mereka menjadi asing. Hidup memang kidding.

"Woy jamet! Di cariin dari tadi malah ada di sini lo!" Terdengar suara teriakan Ino. Perempuan berambut pirang itu berjalan sok cantik sambil menenteng tas kelap kelip bernuansa dangdut, selera fashion yang unik ini sangat cocok di pakai manggung di dangdut academi Asia, pikir Sakura seperti itu.

"Lo heboh banget, mau jadi biduan di mana?"

Tanpa di persilahkan Ini sudah mendudukkan diri di samping Sakura sambil mengeluarkan kipas angin portabel berwarna hijau neon, membuat mata silau.

"Biduan, habis karaoke dong. Lo gue ajak gak mau."

"Lagu lo jamet, males gue."

"Dih!"

Ino nampak mengeluarkannya ponsel dan mengambil foto selfie dengan berbagai gaya centil yang cocok dengan image nya, Sakura sendiri di buat bingung dengan followers Instagram milik Ino yang menyentuh angka puluhan ribu, apa mereka tidak mau melempar gadis di sebelahnya dengan batu ketika tau kelakuan jahanam nya di dunia nyata.

"Eh gue punya kenalan cowok, ganteng."

"Ah ganteng versi lo sama ganteng versi gue beda."

"Ganteng ya anjeng. Anak teknik Metalurgi." Dengan gerakan secepat kilat Ino sudah menyodorkan foto lelaki di hadapan mata Sakura.

"Mana keliatan tolol, ah gobloknya natural!" Ia memaki, kelakuan tolol orang orang di sekelilingnya membuat Sakura menjadi orang yang kesabarannya setipis tisu di bagi dua.

"Lah ini mah si Gaara."

Sebelah alis Ino terangkat, "lo kenal?"

"Kenal, dia yang waktu itu balapan sama Sasuke."

"Ih anjir kece nih anak. Dia kapten tim basket."

Aduh, rasanya sangat keren jika memiliki pacar seperti Gaara, tapi pacar seperti Sasuke cari di mana lagi? Yahhh walau keduanya sulit di gapai, kira kira seperti itulah isi otak cantik Sakura.

CEGIL!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang