ride or die

683 104 22
                                    

Pertandingan cukup sengit menyisakan Sasuke dengan seorang pengendara motor berwarna merah, keduanya berada di lane akhir bersiap menuju garis finish. Beberapa sorakan ikut terdengar semakin kencang, baik Sasuke maupun pria merah itu keduanya menjadi pion taruhan yang cukup fantastis.

Dan secara mengejutkan Sasuke berhenti sebelum garis finish, membiarkan si merah menjadi pemenang.  Lelaki itu bisa menjadi pemenang hari ini jika ia tidak berhenti mendadak, jantung Sakura bergemuruh ketika mata mereka saling menatap. Wajah Sasuke syarat akan kemarahan, entah kenapa.

Makian dan umpatan terdengar nyaring dari berbagai suara, mereka tidak terima kekalahan perjudian ini.

"Ra kita pergi dari sini aja, gue takut." Ino berbisik, menatap ke sekitar yang tidak kondusif lagi.

Sakura mengangguk, karena bagaimanapun juga ia merasa tidak nyaman dan takut berada di sini. Namun, belum sempat mereka meninggalkan arena tersebut, Sasuke sudah berdiri di hadapan Sakura. Wajah datarnya itu terlihat tegang dan Sakura tentu takut.

"Lo ngikutin gue?!" Tuduh nya, tanpa basa basi Sasuke sudah hafal kelakuan Sakura.

"Enggak. Aku mau ke bukit liat sunrise, tapi pas lewat kita liat Sai." Sakura menjawab dengan mempererat genggamannya pada Ino.

Paham dengan maksud di pinky, Ino segera mengangguk. "Gue yang nyuruh Sakura berhenti karena Sai gak pernah bilang mau pergi."

Alasan yang masuk akal, namun kecurigaan Sasuke pada Sakura belum selesai. Matanya memicing ke arah si gadis dengan tajam. "Berhenti ikutin gue! Lo ganggu."

Sakura diam di tempat, matanya melirik sekitar dan tatapan marah beberapa orang tertuju padanya. Gadis itu ketakutan, sebelum akhirnya Naruto datang.

"Saki lo pulang aja deh sama Ino. Bagusan liat sunset di pantai."

Wajah Naruto mengisyaratkan untuk kedua gadis itu pulang, lingkungan ini cukup berbahaya bagi keduanya, terlebih Sakura.

Walau kalah dan menang dalam perjudian adalah hal yang sulit di prediksi, beberapa orang pasti akan menyalahkan Sakura akan kekalahan judi malam ini. Di tambah aksi Sasuke yang secara sengaja berhenti seakan omongan Sakura sangat berpengaruh pada kekalahan mereka malam ini.

"Gue sama Sakura mau healing Nar." Bantah Ino, sekarang sudah jam empat pagi. Cukup di sayangkan jika ia tidak pergi jalan jalan ketika bangun dini hari.

Naruto di buat semakin gelagapan, dua gadis ini memang sulit di atur. "Iya nanti aja jangan sekarang, lo balik sama Sai ya, biar Sakura sama gue."

Ino akhirnya mengalah dan memilih pulang bersama dengan Sai, menyisakan Sakura dengan Naruto. "Mana kunci motor lo?"

Sakura memberikan kunci motornya pada Naruto dan mengikuti lelaki itu, Naruto yang menyetir dan Sakura menjadi penumpang.

"Gue tau lo sengaja datang ke arena kan." Lelaki itu menebak dengan tepat sasaran. "Gak mungkin lo ke bukit cuma bawa tas kecil, apalagi lewat alun-alun."

"Terus kenapa? Lo mau marah sama gue?" Sakura berujar kesal, cukup kesal karena di marahi Sasuke di depan banyak orang.

"Bukan gitu, tadi itu bahaya Ra. Lo bisa aja di gebukin masal di sana, gak peduli lo cewek atau bukan. Selama satu minggu ini lo minta Sasori buat temenin lo keluar ya."

Sebelah alis Sakura menukik tajam. "Buat apa? Sasori juga kerja kali."

"Nurut aja sih sama gue. Lain kali lo gak usah ke arena lagi ya."

.

Sudah satu minggu semenjak kejadian di arena tersebut, dan Sakura merasa telah di tipu Naruto. Gadis itu selalu pergi dengan taksi online atau meminta di jemput Deidara, teman kakak nya.

CEGIL!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang