GO!

544 90 25
                                    

Minggu ini Sakura sudah bisa melepaskan gips di kaki nya, setelah tiga bulan lamannya ia bisa berjalan dengan normal. Tidak ada lagi ucapan haram "cacat" yang selalu Sasori lontarkan untuknya. Sebelum melepaskan gips tentu saja ia sudah berlatih cara berjalan dengan modus meminta tolong pada Sasuke tentu nya, kapan lagi Sakura bisa melakukan skinship dengan Sasuke.

Shizune sedang memotong gips di kaki nya, awalnya Sakura berfikir jika pemotong itu akan melukai kaki cantiknya, namun nyatanya tidak sakit sama sekali. Salahkan Sasori dengan segala ucapan tolol nya yang selalu sukses memprovokasi pikiran Sakura.

"Biasanya kalau udah di buka gips kaki nya jadi warna ungu busuk," lelaki merah itu menyeletuk santai, Sakura heran mengapa manusia tolol yang tak lain adalah Sasori di biarkan masuk ke dalam ruangan. "Kalau busuk harus di amputasi sih kata gue."

Sakura memutar bola mata malas, ucapan Sasori yang selalu nyeleneh membuat Sakura bosan. "Leher lo yang harus di amputasi pake kampak karatan."

Dokter dalam ruangan hanya bisa tersenyum maklum dengan cekcok dari keluarga pasien nya, hal ini sudah biasa karena Sasori lah yang selalu menemani Sakura untuk checkup.

"Dok itu kok kaki nya gak busuk?" Sasori bertanya setelah gips terlepas dari kaki Sakura.

"Otak lo yang busuk!"

"Maaf ya Dok, adik saya emang jelek ngomong nya. Kalau bisa abis ini di suntik mati aja, takut makan ternak warga."

"Apasi jelek, keluar aja lo!"

Bukannya menuruti apa kata Sakura, Sasori hanya tersenyum geli sambil mengunyah permen karet di mulut nya, membuat Sakura bertambah jengkel. Nampaknya Shizune sudah terbiasa dan enggan menanggapi tingkah laku keduanya manusia aneh di dalam ruangannya.

Seusai melepas gips dan cek rutin, Sakura memutuskan untuk pulang ke rumah. Ia memiliki banyak sekali list yang harus di lakukan hari ini, yaitu tidur. Berkelahi dengan Sasori membuat saraf wajahnya keriput, Sakura butuh tidur panjang agar kembali cantik paripurna dan membuat Sasuke terpana haha!

Sudah tiga bulan Sakura melakukan pendekatan dengan Sasuke, dan hasilnya masih sama. Mungkin berhasil satu langkah lebih dekat, status mereka kini menjadi teman, ya teman! Brengsek memang.

Ia memandangi langit langit kamar nya, jika di tanya apa yang membuat Sakura mencintai Sasuke sampai begitu dalam nya maka Sakura akan menjawab tidak tau! Hey cinta itu tidak perlu alasan bukan? Sakura tidak munafik jika awal ia jatuh cinta dengan Sasuke adalah karena fisik nya yang sempurna, namun kini ia tidak memperdulikan fisik Sasuke. Rasanya merana jika satu hari tidak menggoda Sasuke.

Sisi positif dari mencintai Uchiha Sasuke secara ugal-ugalan adalah Sakura terbebas dari rasa galau dan sakit hati karena selama hampir dua tahun, karena hati nya telah di dedikasikan untuk sang lelaki yang sedingin es. Memang lebih cocok menjadi cegil nya Sasuke.

"Ngelamun mulu lo, ayam tetangga aja mati gara gara ngelamun."

Lagi lagi setan merah aka Sasori yang tanpa mengetuk pintu sudah berada di kamar Sakura, ah Sakura lupa kalau Sasori memang tidak punya sopan santun.

"Ngapain lo?" Ia berkata dengan nada sewot, tensi nya sedang tinggi jika berurusan dengan jelmaan kadal satu ini.

"Ngecek aja sih, takut nya mati."

"Najis gak ada kerjaan, maen sana biar ga di kira ansos, tetangga aja sampe gak kenal lo."

"Kenapa gak kenal? Gue terlalu ganteng ya?" Sasori Menaik turunkan alisnya dengan kepercayaan diri yang luar biasa, walau memang ia sangat tampan. "Secara gue kan blasteran."

CEGIL!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang