بسم الله الرحمن الر حىم
السلم علىكم ورحمة اللة وبركتة
اللهم صل عل سيدنا محمد
Disclaimer
Semua tokoh, tempat yang ada di cerita hanyalah fiksi, adapun unsur militer di cerita ini bukanlah kejadian atau fakta di lapangan. Hanya mungkin ada beberapa informasi tentang kemiliteran yang saya cantumkan secara fakta. Seperti pangkat, warna baret dan lainnya. Cerita ini di buat untuk menjadi pelajaran bukan untuk menyinggung satu pihak manapun.
🍎jadikan Al-Qur'an sebagai bacaan utama.
🍎Dahulukan sholat saat adzan berkumandang.
🍎di larang kopi paste, atau semacamnya.
🍎. Ambilah ilmu jika memang sekiranya penting untuk di share di media sosial ukhty-ukhty semua.
.......
Happy Reading❤
Hari beranjak malam Reano mengacak rambut klimisnya, merasa frustasi dengan semua hiasan dikamar fatimah. Ini terlalu ramai menurutnya membuat kepalanya pusing dan sedikit mual...
Iya mual???
Tapi jika kita lihat bukankah ini resikonya, tapi sudahlah lupakan itu. Reano memandang kesampingnya terlihat gadis itu tenang dengan tidurnya.
Reano sampai tidak percaya ada perempuan segampang itu tertidur. Bahkan dipindah kan pun tak bangun dengan posisi ada lelaki yang sebut saja asing. Sebab reano pun mengakui itu.
Reano jadi membayangkan lelucon macam apa ini. Hanya demi kesuksesan tugasnya dia harus membuat dirinya terjebak dalam keluarga alim ini.
Tiba-tiba saja reano ingin minum air. Dirinya bergegas turun kearah dapur. Kepalanya masih pening akibat disana sini yang dia lihat itu dinding corak doraemon memenuhi kamar, poster, dan hiasan-hiasan beserta dengan bedcover nya pun, menggunakan corak yang sama.
Ini jelas bertentangan dengan dirinya yang hanya menyukai warna hitam dan putih.
Hanya dalam waktu tak sampai sepuluh menit Reano sampai di dapur, tangan kekarnya mengambil gelas untuk diisi air dispenser. Seusai itu meminumnya dengan cepat seakan kehausan yang begitu kentara, ditambah jakunnya yang bergerak naik turun.
Hap...
Kret..
Sigap Reano memelintir tangan yang mengagetkannya dari belakang.
"Eits... Lepas nggak ini gue"" ngapain kesini? "Ujar rean sembari melepaa pitingannya, pada kang romi salah satu santri yang merupakan rekannya di pekerjaan.
" Kagak gue cuma lihat lo, gue kira lo orang yang gue cari disini. Abisanya lo ngapain gelap-gelapan gini? "
Sret..
Rean menyeret menuju taman belakang duduk di bawah pohon mangga. sembari merebahkan kepalanya berbantal lengannya.
"Kenapa lo bukannya udah nikah sama ning cantik?, gak MP lo kalau gue udah...
Dug....
"Babu itu wajib diam"
KAMU SEDANG MEMBACA
Sayap Pelindungku (On Going)
Teen FictionCerita sederhana tentang seorang ning pesantren yang bertemu seorang pria tak di kenal.Bermula dari pertemuan yang tidak mengenakan sesosok perempuan bernama Fatimah safiya az-zahra itu, percaya bahwa setiap takdir yang Allah berikan itu indah, cant...