📌Jaksa muda

21 2 0
                                    

بسم الله الرحمن الر حىم

السلم علىكم ورحمة اللة وبركتة

اللهم صل عل سيدنا محمد

Disclaimer

Semua tokoh, tempat yang ada di cerita hanyalah fiksi, adapun unsur militer di cerita ini bukanlah kejadian atau fakta di lapangan. Hanya mungkin ada beberapa informasi tentang kemiliteran yang saya cantumkan secara fakta. Seperti pangkat, warna baret dan lainnya. Cerita ini di buat untuk menjadi pelajaran bukan untuk menyinggung satu pihak manapun.

🍎jadikan Al-Qur'an sebagai bacaan utama.

🍎Dahulukan sholat saat adzan berkumandang.

🍎di larang kopi paste, atau semacamnya.

🍎. Ambilah ilmu jika memang sekiranya penting untuk di share di media sosial ukhty-ukhty semua.

Happy Reading ❤

   Suara tawa mengudara di taman belakang rumah ndalem al-falah. Fatim begitu bahagia kedatangan tamu nya yang tak lain adalah sahabatnya. Dia maudi erina.

Sahabat seperjuangannya yang kini menjadi seorang wanita karir sebagai Jaksa.

"Gimana kerjanya nduk lancar? "

"Alhamdulillah uma lancar"

"Dadi Jaksa iku berat nduk, sampean di bebankan antara keadilan atau ketidak adilan. Yo intinya kerja tulus bela yang benar-benar membutuhkan pertolongan. Jangan tergoda dengan uang lan pangkat nggeh" Nasihat buya zuhairi.

"Nggeh buya, Erin juga pernah di iming-imingi uang dan itu nggak sedikit beberapa koper langsung di sodorkan Erin masih bisa kuat. Tapi buya sejak Erin memilih menjadi Jaksa, banyak juga yang meneror keluarga Erin. Hal itu membuat Erin hampir menyerah"

"Sampai papa bilang, kalau kamu berani untuk menyerah, kamu akan membuktikan bahwa kamu memang salah berada di posisi saat ini. Dan mereka yang menginginkan kehancuranmu, akan sangat senang melihatnya"

Erin menghela nafasnya dan kembali melanjutkan ceritanya " Disitu Erin mikir benar apa yang dikatakan papa, ibaratnya orang ikhlas dan tulus tidak pantas berada di antara tumpukan sampah. Tapi walau seperti itu Erin ingin menjadi teratai yang terus menumbuhkan bunga indah di tengah-tengah lingkungan yang kotor"

"Buya selalu percaya dengan kamu. Jangan jadikan ilmu yang kamu punya sia-sia nggeh mbak rin. Insya Allah dengan iman mbak rin akan kuat di lingkungan yang kurang baik itu"

"Nggeh buya maturnuwun" Ujarnya sembari menyunggingkan senyumnya "eh iya katanya kamu udah nikah selamat nggih ning "

"Jangan panggil ning, aku nggak suka tahu Erin"

"Hehe iya lupa, bentar...
Ujar Erin yang mengeluarkan kado kecil dari tasnya.

" Ini buat sahabatku. Sakinah, mawwadah warrohmah ya. Cepet jadi fatim juniornya hehe" Ujarnya yang juga di respon tawa oleh uma dan buya nya.

"Aaa.. Makasih Erin. Tapi kadonya kurang besar ini mah" Canda fatim kepada sahabatnya

"Yaudah nggak  mau aku bawa lagi nih"

"Hehe nggak bercandaaa....lagian sesuatu yang sudah di berikan tidak bisa di ambil lagi iya kan buya "

Hal itu direspon gelengan pelan oleh buya nya. Anaknya ini masih seperti biasa polosnya kelewatan.

Sayap Pelindungku (On Going) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang