Rakha menggendong Rasya yang ketiduran di mobil waktu di perjalanan pulang sekolah tadi, karena tak tega untuk membangunkannya,
Di ruang tamu sudah ada kedua orang tuanya yang menunggu kepulangan sang putra,
Tumben pulang cepet, batin rakha ketika melihat atensi kedua orangtuanya sudah ada di rumah.
Johan dan Elsa yang melihat Rasya berada di gendongan Rakha pun terlihat panik sampai berdiri dari duduknya.
"Kamu apakan anakku" ujar Elsa dan menghampiri mereka,
"Rasya cuma tidur"
Johan mengambil alih Rasya dari gendongan rakha, membuat Rasya terbangun dari tidurnya,
"Aku ketiduran yah kha?" Gumma Rasya dan turun dari gendongan.
"Lo tidur kaya kebo," gerutu Rakha,
"Rasya sayang, hari ini kamu siap siap yah, ayah ada acara makan malam dengan rekan bisnis ayah, jadi kamu harus ikut," ujar Johan menatap lembut Rasya dengan senyuman.
"Dan kamu Rakha, juga ikut" ujar Johan dengan raut wajah yang berubah drastis, membuat Rakha menaikkan satu alisnya.
"Yasudah, kalau gitu kita siap siap ya pah, mah," ujar Rasya sambil menarik lengan rakha, memutus tatapan tajam Rakha pada ayahnya.
.
.Rasya menuruni tangga di ikuti Rakha di belakang nya, Mereka terlihat tampan dengan jas yang melekat pada tubuh masing masing, cuma bedanya, Rasya memakainya dengan rapih dengan dasi, kalau Rakha tidak memakainya, membuka dua kancing kemeja bagian atas, dan jas yang tidak di kancing pula, oh jangan lupa kalung rantai perak yang senantiasa menggantung pada lehernya menambah kesan berandal pada dirinya.
Johan dan Elsa melihat penampilan kedua anaknya yang berbanding terbalik membuat menggelengkan kepala tidak habis pikir
"Berandal tetap saja berandal," gumam Elsa, Rakha hanya merotasi kan bola matanya.
"Ayo berangkat, dan kamu Rakha, jangan membuat masalah di sana," tunjuk Johan pada rakha yang di balas dengusan oleh Rakha.
Mereka pergi ke tempat pertemuan menggunakan satu mobil.
.
.
.
.Di sebuah restoran dengan suasana klasik, seorang gadis cantik terlihat sangat bad mood menunggu kedatangan rekan kerja ayahnya yang katanya akan bertemu malam ini.
"Ayah, mereka kapan datengnya sih, bete nih," gerutu gadis itu,
"Iya sayang, bentar lagi mereka datang kok," ujar sang ibu.
"Nah itu mereka" sang ayah berdiri menyambut rekan kerjanya yang baru sampai, dan saling berpelukan sebelum menempatkan diri di kursi yang sudah di sediakan,
Berbeda dengan para orang tua mereka yang saling melempar senyum, sang anak dari kedua belah pihak malah saling menatap dengan tajam.
Rasya menyikut pinggang Rakha yang terus menatap gadis di depannya dengan tajam.
Naura, si gadis yang di tatap Rakha terlihat membalas tatapan yang sama tajamnya,
"Oh, ini kenalkan anak saya, Rasya, dan kembarannya" ujar Johan tanpa mau menyebutkan nama rakha, membuat kontak mata Rakha dan Naura terputus, dan naura yang menaikkan satu alisnya mendengar penuturan dari rekan bisnis ayahnya.
"Wah, anak anda sangat tampan, siapa namamu nak" tanya ayah Naura kepada Rakha
"Nama saya Rakha om" jawabnya
"Wah, anak anak mu sangat tampan jo, oh iya, dan ini putri saya, Naura beri salam pada om jo" ujar ayah Naura
"Halo om, Tante, saya Naura" ujarnya
Dan mereka pun berbincang sebelum makanan datang, menyajikan menu menu yang sangat menggiurkan,
Namun tidak bagi Rakha, ia hanya memandang kosong meja yang penuh makanan itu,
"Ayo silahkan di makan, makanan ini saya pesan khusus untuk anda se keluarga" ujar ayah Naura dengan senyum yang mengembang.
Mereka memulai acara makannya, berbeda dengan Rakha yang sama sekali tidak menyentuh makannya,
"Maaf, sepertinya anakmu tidak suka dengan hidangan yang saya siapkan, apa mau memesan menu yang lain?" ujar ayah Naura menunjuk Rakha yang masih terdiam dengan se gelas jus yang setia ia genggam.
Elsa melirik Rakha dengan tajam
"Makan Rakha" bisiknya kepada Rakha yang duduk di sebelahnya,
Raka diam saja membuat elsa geram, lalu mengambil kan makanan yang ada di meja ke piring Rakha.
"Dia memang seperti itu, suka menunda Nunda makan" ujar elsa di selingi senyuman.
Rasya melebarkan matanya ketika melihat Rakha memakan makanan yang di berikan oleh sang ibu,
Kau gila? Bisik Rasya yang tak di dengar oleh Rakha,
Rakha tau, jika makanan yang ada di hadapannya itu seafood, dan dengan kesadaran penuh juga ia memakannya, dia tidak perduli dengan apa yang akan terjadi, setidaknya jika dia menahan reaksi alerginya sampai ke rumah, itu tidak akan jadi masalah, pikir rakha.
Namun baru setengah ia menelan makanannya, reaksinya sudah datang, membuatnya terus menundukkan kepala, dengan peluh yang membanjiri wajahnya,
Rasya yang sadar akan hal itu mencoba berbicara pada ayahnya, namun sang ayah menyuruh Rasya diam, karena tidak sopan jika berbicara saat makan, apa lagi di depan orang lain, dan posisi mereka sebagai tamu.
Naura mengerutkan dahi melihat interaksi keluarga dari rekan kerja ayahnya, dan netranya membola melihat Rakha yang sudah menundukkan kepalanya dalam.
Ada apa dengan anak itu, batin Naura,
.
.
.
.TBC ...
Cuap cuap:
Halo guys,
Alurnya sangat ke tebak yah?😁
Ceritanya membosankan ngga?Boleh kasih kritik dan sarannya yaa,,
Makasih banyak untuk yang sudah bacaa, jangan lupa tep tep bintang nya yaa,
Pay pay..❤️
KAMU SEDANG MEMBACA
between cat and Lion
Fanfictionsi kembar Rakha dan rasya, di besarkan di tempat yang sama, oleh tangan yang sama, namun dengan kasih sayang yang berbeda.