17

963 76 4
                                    

Naura dengan telaten membersihkan luka di lengan Rakha,

"Jangan banyak gerak ya, nanti lukanya ke buka lagi" ujarnya tanpa melepas pandangannya pada luka Rakha.

"Hmmm" Rakha hanya bergumam untuk menanggapi Naura.

"Khaaaaaa, beli ice cream yok, gue mau dua, satu di suapin kamu, yang satu makan sendiri" rakha menaikkan satu alisnya,

"Lo lagi manja sama gue?" Ujar Rakha menahan tawanya,

"Engga, gue cuman pengen ajah, yah kha?"

"Udah lah kha, turutin aja itu Naura, lagian kalian juga butuh me refresh otak kalian juga" ujar Gibran yang di anggukki Adara tanda setuju.

"Yaudah ayo,"

"Nah gitu dong" ujar Naura yang di akhiri senyuman.

Sebenarnya Naura hanya sedang menetralisir rasa takutnya, bagaimana ngga takut, rakha selalu datang bersama luka yang singgah di tubuhnya, Naura takut, jika tiba tiba Rakha pergi sebelum dia bisa merasakan seperti apa kencan yang selalu di lakukan oleh pasangan lain.

.

_______________________________________

Rakha memberikan dua cup es krim kepada Naura yang duduk di sebuah bangku taman yang terlihat tidak terlalu ramai.

"Satu pegang lo kha," ujarnya

"Suapin gue" sambung nya dan membuka lebar mulutnya siap menerima suapan es krim.

Rakha dengan pelan menyuapkan es krim ke mulut Naura sampai habis.

"Yang itu makan sendiri?" Tanya Rakha memastikan,

"Lo mau?" Tawar Naura,

"Ngga, buat Lo ajah, maka yang banyak, biar kuat ngadepin gue"

Naura terdiam, begitupun Rakha,
Rakha tau, sangat tau apa yang ada di pikiran Naura sekarang.

"Lo kalo mau tanya sesuatu ke gue tinggal tanya ajah, kita bukan musuh nau"

Naura menggigit bibirnya

"Bukan begitu kha, guee..

...gue cuma lagi belajar untuk terbiasa dengan lo sekarang, terbiasa melihat lo dengan keadaan seperti apapun tanpa bertanya"

Rakha menatap naura seolah menerima radar yang tersebar dalam kalimatnya.

"Naura bergara, wanita terkuat yang pernah gue temui, bertahanlah di sisi gue, maka gue gak akan biarkan siapapun nyakitin lo,"

.
.
.
_______________________________________

Esoknya..

Gibran dengan motornya bertengger di depan gerbang sekolah, membuat sebagian penghuni sekolah menatap ke arahnya,

Jaket denim yang di gulung lengannya sampai siku dengan kaos hitam di dalamnya, di padukan dengan ripped Jenas hitam, sepatu putih dan topi putih yang terpasang apik di kepalanya, membuat mereka yanag melihat berdecak kagum.

"Giiiibbbbb!!!" Teriak Adara dari halaman sekolah dan berlari menghampiri sang kekasih.

Sedangkan di belakang, Irsyad mengerutkan keningnya,

"Mereka udah go publik?" Ujarnya menoleh ke arah Rakha.

"Sepertinya begitu"

Netra Rakha tak lepas dari Rasya yang sedang memasuki mobilnya,

"Kangen Lo? Samperin sana" ujar Irsyad yang melihat pandangan Rakha hanya tertuju pada Rasya.

"Kayaknya mending begini aja dulu, setidaknya gue masih bisa pantau dia, itu udah cukup"

between cat and Lion Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang