23

1.3K 89 25
                                    

Semua stasiun tv telah menayangkan insiden pengeboman tadi malam yang terjadi di bekas restoran di daerah xxx di duga sang pelaku berusaha menghilangkan bukti dari kejahatan yang di lakukannya, menurut saksi mata, ada dua orang yang terlihat berkelahi di atas gedung kosong itu sebelum terjadi ledakkan, ia sempat merekam dari gedung apartemen yang tak jauh dari lokasi setelah mendengar suara tembakan, dan video itu langsung viral jadi perbincangan masyarakat.

(Dua orng yang di duga masih terjebak di dalam reruntuhan bangunan belum di temukan)

Adara mematikan televisi dengan cepat ketika Naura memandang kosong ke arah televisi dengan lolipop yang setia ia pegang.

"Itu Rakha kan dar?" Gumam naura,

"Orang yang belum di temukan itu Rakha kan?" Sambung Naura menoleh ke arah Adara,

Naura berharap Adara dengan tegas mengatakan jika itu bukanlah Rakha, dan berkata rakha akan menemui Naura lagi, tapi ekspektasinya hancur ketika Adara malah memalingkan wajahnya.

Naura tertawa sumbang,

"Padahal gue belum jawab kalo gue juga mencintainya" lirihan Naura membuat Adara membisu,

Adara bingung harus berkata apa, naura tidak bodoh untuk memahami situasi yang terjadi sekarang,

.
.

Gibran dan Irsyad melangkah di lorong rumah sakit, setiap bertemu anggota yang di tugaskan untuk menjaga Naura pun menunduk, sedikit banyak mereka tau perihal pengeboman di gedung tempat evakuasi para mayat, tapi mereka tak berani untuk memastikan, karena takut dengan kenyataan yang akan mereka dengar.

Cklek!!

Naura menoleh ke arah pintu, dan menerbitkan senyuman nya melihat kemunculan Gibran dan Irsyad,

Tapi senyumannya seketika luntur ketika tidak mendapati seseorang yang ia tunggu,

"Maafin gue nau," lirih Gibran

Dengan perlahan Gibran berlutut di bawah bangsal Naura. 

"Ngga gib, Lo ga boleh minta maaf, seolah olah mengiyakan pikiran negatif gue tentang rakha" ujar Naura panik

"Gue minta maaf, gue ga berhasil bawa Rakha kembali," sambung Gibran dengan kepala yang menunduk,

Irsyad ikut berlutut di sebelah Gibran,  dan meletakkan kepalan tangannya di atas paha.

"Pukul gue sesuka lo nau," ujar Irsyad membuat Naura tertawa dengan air mata yang keluar.

"Ngga, gue ngga menerima laporan Kalian, gue ga mau terima gib!!, syad!!, bawa Rakha gue kembali!!!!!" Teriak Naura sambil mencengkram selimutnya.

"Kalian belum mencarinya kan? Siapa tau Rakha masih ada di bawah runtuhan bangunan, dia kesakitan gib, tolongin, hiks.. hiks" rancau Naura.

"Ada kemungkinan rakha bisa selamat, tapi itu kecil nau, karena dia yang terlibat perkelahian sebelum ledakan terjadi, jikapun Rakha ketemu, belum tentu di bisa bertahan dengan semua kondisinya"

Gibran menjelaskan tanpa menutup nutupi kemungkinan terburuknya.

"Rakha brengsek!!! Sialan Lo, hiks.. hiks.." teriaknya mengeluarkan sesak di dadanya,

Adara dengan sigap memeluk naura untuk sedikit memberi ketenangan pada wanita yang begitu hancur di matanya.

.
.
________________________________________

Tim SAR gabungan sudah tersebar di lokasi gedung bekas pengeboman, dengan dua alat berat yang membantu evakuasi guna mencari korban yang di duga masih terjebak dalam reruntuhan.

between cat and Lion Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang