Hari ini hujan begitu lebat, namun tidak menyurutkan mereka yang sedang asik saling melayangkan balok kayu dan Bogeman mereka, ke arah lawan,Iya, perang antara dua kubu terjadi lagi, tapi, ada yang berbeda, seorang wanita cantik ikut andil dalam penyerangan kali ini,
Naura bergara, si wanita yang ikut melayangkan pukulannya, kepada lawan tanpa ampun,
Melihat atensi Naura, dengan cepat Rakha menarik lengannya, dan menempatkan nya di belakang tubuhnya, membuat posisi mereka saling memunggungi.
"gencatan senjata" ujarnya, mana bisa Rakha membiarkan seorang wanita yang pernah menolongnya celaka, tidak akan rakha biarkan.
sekilas mereka terlihat saling membantu jika ada musuh yang menyerang, lebih tepatnya melindungi, bukan menyerang Balik.
Membuat kedua kubu sedikit merasa heran,
Dan kejadian itu Menyita atensi dari Kevin, sang pemimpin kubu Utara,
kevin mengisyaratkan Gibran untuk menghajar pemimpin selatan yang dengan cepat, di laksanakan oleh Gibran
Gibran dengan tongkat baseball nya mendekat ke arah Rakha, lalu mengayun kan tongkat itu ke arah kepala yang dengan cepat di tepis oleh rakha,
"Wah, wah, seorang pemimpin kubu melindungi anggota dari kubu musuh," ujar Gibran dengan senyuman sinis nya,
"Ini yang namanya balas Budi, lagian pemimpin Lo goblok, ngebiarin wanita ikut terjun ke lapangan, ga punya otak lu pada" ujar Rakha,
"Bacot Lo" Gibran dengan cepat menyerang Rakha, dengan tangan kosong juga, setelah tongkat nya dia buang ke sembarang arah.
Menurut Rakha, selama dia bertarung dengan kubu lawan, di antara semua anggota Utara, Gibran lah yang paling berat, Karena dia seperti orang yang hilang kewarasannya jika sudah bertarung,
Pertarungan sengit antara Rakha dan Gibran berakhir ketika Gibran tumbang karen pukulan telak yang ia dapat dari Rakha, Gibran meringkuk di atas tanah yang basah, dengan hujan deras yang senantiasa menerpa tubuhnya, dan meleburkan darah yang keluar dari mulutnya,
Rakha berjongkok mendekat ke arah Gibran yang masih merintih kesakitan,
Namun tak di sangka jika diam diam Gibran mengeluarkan pisau kecil dari sakunya, dan dengan gesit menyerang Rakha yang masih berjongkok di depannya,
"Arrrggh" teriakan Rakha menyita atensi Naura, yang memang tidak jauh darinya,
Dengan cepat Naura menghampiri Gibran, dan menendang pisau yang masih ada di tangannya, membuat pisau itu terlempar jauh dari sng empu.
Darah mulai mengucur dari ujung jemari Rakha ketika ia berdiri,
"Sadar gib!! Lo mau mati di tangan bokap Lo apa" teriak Naura karena derasnya hujan mengaburkan suara yang keluar dari mulutnya.
Rakha menggertakkan giginya mencengkram erat lengannya yang mulai terasa perih terkena air hujan, Gibran melukai lengan Raka dari bawah siku melintang sampai hampir mengenai nadi, membuat jaket kulitnya terkoyak.
Gibran memandang Rakha dengan sengit, dan berdiri untuk menghajar Rakha kembali, namun dengan cepat Naura menendang tulang kering Gibran membuatnya terduduk,
"gue tau tentang kakak Lo, kalo Lo butuh bantuan, datang ke gue, ga usah di pendem sendiri," ujar Rakha membuat Gibran dan Naura tertegun,
Se kelebat bayangan dimana dia menemukan kakaknya yang sudah tak bernyawa berputar di otaknya,
Tangan Gibran terkepal erat, dengan matanya yang sudah memerah,
Gibran berteriak mengeluarkan kekesalannya, Dan berakhir menumpahkan Air matanya yang tersamarkan oleh hujan yang begitu deras.
KAMU SEDANG MEMBACA
between cat and Lion
Fanfictionsi kembar Rakha dan rasya, di besarkan di tempat yang sama, oleh tangan yang sama, namun dengan kasih sayang yang berbeda.