Ep.48

93 1 2
                                    

"Dasar Anak Bodoh! kenapa kamu menerima begitu saja pemberian dari orang asing!" ucap Nasrul marah, saat mengetahui apa saja yang telah putrinya terima dari orang itu.
Anggi yg tertunduk Sambil duduk di bangku hanya menjawab.
"Maaf Yah, habisnya orang itu kelihatan gak jahat. dan aku juga udah mengenalnya!" dengan penuh keyakinan gadis itu coba menjelaskan kebenaran yg terjadi kepada Ayahnya.

"Gak jahat apanya? untuk apa dia ngasih kamu kartu prabayar, kalo gak ada maksud tertentu." Nasrul semakin Murka dan mulai mengambil sebuah penggaris yg ada dimeja. Anggi sangat takut dengan benda yg panjangnya cuma 30 cm itu yg tengah bersiap dilayangkan untuknya.

Satu pukulan berhasil mendarat dibetisnya. membuatnya seketika meringis karena kesakitan.

"Yah, maafin aku! aku benar-benar gak tau! Sumpah!" Anggi memohon kepada Ayahnya untuk tak memukulnya lagi.

Nasrul memang keras dalam mendidik anaknya. hal itu yg membuat Anggi maupun Angga selalu patuh terhadapnya.
Setelah meletakkan mangkuk berisi sayur Sop itu ke meja, Widya bertanya. "Kak, itu Anggi kenapa teriak-teriak?" ia begitu khawatir.

Kenzi yg juga mendengarnya, terpaksa menyudahi perbincangannya dengan sang adik. ia langsung buru-buru pergi ke kamar Anggi untuk melihat apa yg sebenarnya terjadi.

Tok... Tok... Tok...

"Anggi! Ayo makan Sayang!" panggil Widya yg ada di depan pintu sedang berdiri bersama putranya. mereka berdua benar-benar khawatir dengan teriakan Anggi yg nampak seperti orang ketakutan itu. Apalagi Kenzi, ia sudah menyadarinya sejak anak dan ayahnya itu saling berdebat saat perjalanan pulang.

Cklek

Pintu yg mereka tunggu akhirnya terbuka. terlihat Nasrul yg membukakan pintu.

"Ada apa ini?" Widya bertanya kepada Nasrul karena tak tahu permasalahan yg sebenarnya terjadi.

Sementara ibunya tengah sibuk dengan Nasrul, Kenzi yg cemas pun buru-buru menghampiri kekasihnya yang sedang terduduk lemah diatas ranjang.

"Woi! Lo kenapa?" Kenzi Bertanya dan langsung duduk disebelahnya.

Anggi menggeleng karena tak enak telah membuat kegaduhan. "Enggak ada apa-apa".

Sesaat setelah Widya dan Nasrul keluar. Kenzi dengan baik hati mengambilkan Anggi segelas air putih untuk menenangkan diri. tentu saja Anggi menerima dan lekas meminumnya.
Sembari menyaksikan Pacarnya yg tengah meneguk minuman yg ia berikan, Kenzi kemudian menduduki kursi yg terdapat di depan meja belajar. menatap Anggi hingga gadis itu menghabiskan air pada gelas yg ia pegang.
Setelah Habis, Anggi meletakkan gelas tersebut dimeja. "Maaf ya Ken, gue udah bikin keributan dirumah ini."

"Bukankah udah sering." celetuk Kenzi yg membuat Anggi sedikit tersenyum.

"Benar juga ya? haha.." Anggi coba mencairkan suasananya yg sedang buruk.

"Apa yg udah Bokap Lo lakukan?" Kenzi mulai serius bertanya.

"gpp Ken, itu hal biasa bagi gue. Lo ten--." Anggi terkejut ketika Kenzi yg tiba-tiba memeluknya.

"Gak perlu ditahan lagi. sekarang udah ada gue disini!" Kenzi coba meyakinkan pacarnya yg nampak menahan kesedihannya itu. hingga pada akhirnya, Anggi tak mampu menahannya lagi. detik itu pun air matanya jatuh tak terbendung hingga menetesi pakaiannya Kenzi.

.

Setelah kondisi Anggi udah membaik, kini mereka berdua duduk ditepi kasur sambil bercengkrama. Anggi juga menceritakan penyebab Ayahnya marah.
"Oh begitu, ternyata Ayahmu marah karena orang itu?" ucap Kenzi mengerti setelah mendengarkan penuturan Anggi.

"Ayah memang keras Ken dalam mendidiku. Gue pernah cerita gak sih tentang ini?" jelas Anggi yg kemudian bertanya.

"kayaknya gue pernah denger." sahut Kenzi.

ia sama sekali tak lupa. Anggi memang pernah bercerita jika Ayahnya itu orang keras, tegas dan tak segan memukulnya jika anaknya melakukan salah.

"Bapakmu galak juga ya?" celetuk Kenzi membuat Anggi kembali tersenyum.

"Lo benar, karenanya kalo boleh gue mau tuker sama Papa Jo." balas Anggi yg juga berhasil membuat pria disampingnya itu tertawa.

"Biarpun begitu, beliau tetap ayahmu, orang tuamu."

"iya, itu memang benar." tak bisa dipungkiri, Anggi tetap menghormati dan menyayangi Nasrul. biar gimanapun dia adalah satu-satunya keluarganya.

Setelah cukup puas mendengar curhatan Anggi, Kenzi lantas menyuruh Anggi untuk beristirahat.
"tidurlah, besok sepulang sekolah gue temenin Lo nemuin orang itu." seusai mengucapkannya, dia bergegas keluar dari kamar Anggi.

Baca Selengkapnya hanya di YouTube @harajukunetwork

My Rival Is My Love Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang