"Kenzi dia siapa?"
"Ziezie, Siapa dia?"
Anggi dan Fero saling tunjuk untuk mengetahui siapakah orang yang mereka tanyakan.
Mendapat pertanyaan dari keduanya tak lantas membuat Kenzi tergugah untuk menjawab. Rupanya Kenzi malah mengambil beberapa daging lagi dan mengajak mereka untuk ikut menyantapnya.
betapa kesalnya Anggi, ketika duduk, pandangannya langsung tertuju kepada pria yg sempat bertengkar dengannya.Dengan dahi yg sudah ditekuk itu ia menunjuk kepadanya.
"Ngapain Lo ikutan duduk disini!?"Seakan tak peduli dengan ucapan kasar dari pacar temannya. dengan santainya Fero menikmati makanan yg tersaji diatas meja.
"Lo itu bawel banget, gue hanya memenuhi undangan dari temanku.""Siapa yg Lo maksud teman itu?" Tanya Anggi yg dibalas dengan jari yg ditunjukkan kepada Kenzi.
Seketika Anggi menoleh ke Kenzi. "Kenzi apa itu benar?"
Kenzi masih sibuk membakar satu persatu daging. kemudian ia coba menjawab pertanyaan dari Anggi.
"Terserah dia mau menganggap gue apa? gue hanya kenal dia karena dia adalah temannya Anggi teman kecil gue".
Anggi yg mendengar penuturan Kenzi tercengang. ia tak menyangka, pria ini adalah salah satu teman Kenzi waktu TK.
Kalo saja bukan karena persahabatannya dengan Anggi, Kenzi mungkin tak akan pernah mengenalnya. Gadis itu memang sudah merubah cara pandangnya kepada orang lain.Setelah mengetahui semuanya Anggi mulai menahan rasa ketidak sukaannya kepada Fero. ia coba bersikap biasa dan lanjut menikmati makanannya. Hingga saat diatas gril hanya menyisakan satu Daging.
secara bersamaan sumpit dari Anggi dan Fero mengunci satu daging tersebut sehingga membuat mereka berdua saling bertatapan dengan sinis, seolah memberitahu bahwa daging itu hanya untuknya.Fero dan Anggi coba menarik daging itu, tapi karena cengkraman sumpit yg begitu kuat dari keduanya membuat mereka kesulitan.
"Hey, mas galak? harusnya Lo itu ngalah sama cewek." pancing Anggi agar Fero melepaskannya.
"Enak aja, justru karena Lo itu cewek, kalo Lo makan kebanyakan, ntar Lo bisa gendut." balas Fero yg tak mau menyerah.
"Apa Lo bilang!"
Kenzi yg menyadari mereka berdua berebut daging tersebut hanya menghela nafas. Dan disaat keduanya tengah sibuk bertengkar karena makanan. dengan santainya ia yg memakan daging terakhir itu.
Gara-gara bertengkar dengan Fero, Anggi jadi tak sadar daging itu telah hilang. Ia pun mencarinya dengan bertanya kepada Kenzi.
"Ken, daging diatas sini mana?"
"Udah gue makan". jawab Kenzi sambil ngunyah.
"Hah, kenapa lo makan?"
"Kupikir lo gak mau". Kenzi kemudian menelannya dan lanjut minum es cola didepannya.
Hingga acara makan bersama mereka selesai, Anggi masih saja sinis ke Fero. apalagi saat banyak gadis-gadis yang mendekati pria bertinggi 169 cm itu. Anggi makin sebal. kenapa bisa cowok pendek sepertinya begitu populer di kalangan perempuan.
"Ziezie, gue cabut duluan!" Fero pamit dan kemudian pergi bersama beberapa gadis yg ditemuinya.
"Loh, Apa ini?" Anggi menemukan sebuah dompet yg tergeletak dimeja tempat mereka makan. Ia mengambilnya. "Jangan-jangan? ini punya dia?" Anggi berpikir itu milik Fero.
Anggi membuka dompet tersebut untuk memastikannya. ia tersenyum saat menemukan banyaknya lembaran uang warna merah dengan jumlah yang cukup banyak.
Mumpung Kenzi sedang dikasir, ia berpikir untuk mengambil semua uangnya. Namun ada sesuatu didalam dompet tersebut yg membuatnya penasaran.Anggi mengambil secuil foto yg terselip didalamnya.
"Ini kan?" mata Anggi terbelalak ketika melihat tiga bocah difoto tersebut.Anggi ingat bahwa salah satu bocah itu adalah Kenzi dan Anggi kecil. dan tiba-tiba tangannya mengepal saat melihat bocah laki-laki lain yang berdiri disamping Anggi kecil.
Seketika moodnya langsung berubah. sepertinya ada ketidaksukaan Anggi kepada anak kecil didalam foto tersebut."Woi, Lo kenapa bengong?" Kenzi yg selesai membayar mengagetkan Anggi.
"Lo itu ngagetin aja!"
Tiba-tiba saja Kenzi melihat secuil foto ditangan Anggi. kemudian ia merebutnya.
"Apa sih yg Lo lihat?" gumamnya saat melihatnya.
"kenapa Lo punya foto ini?" Kenzi bertanya.
"Dompet temen lo itu ketinggalan dimeja!" jelas Anggi.
Setelah mengetahuinya, Kenzi meminta dompet tersebut untuk dikembalikan. Sepertinya Fero juga belum jauh. Kenzi coba mencari keberadaannya didekat sana.
Hingga sampai keluar dari restoran, ia tak berhasil menemukannya. Kenzi terpaksa menelpon Fero untuk memberitahunya....
Sementara itu, setelah menerima telepon dari Kenzi. Fero tersenyum, ia nampak begitu senang setelah puas melihatnya.
"Gigi, gue seneng bisa melihatmu lagi."
_________________________________
SELENGKAPNYA BISA KALIAN BACA DI CHANNEL YOUTUBE HARAJUKU NETWORK
_________________________________
KAMU SEDANG MEMBACA
My Rival Is My Love
FantasyBerawal dari kebakaran rumah gue yang mengharuskan gue tinggal di rumah saingan gue. parahnya gue berubah menjadi gadis dan saingan gue nyatain cinta ke gue. Novel Genre : Fiksi Fantasi, Romance, Komedi & Gender Bender