Ep. 50

58 2 2
                                    

Pagi itu Kelas XII IPA 5 melakukan pelajaran olahraga dilapangan. Dan mereka sedang memainkan olahraga baseball.
Anggi maju ke tengah lapangan, saat ini gilirannya untuk memukul.

"Lo udah siap Ga?" Tanya Toni bersiap melakukan lemparan.

"Lo jangan ngeremehin gue. Mau sekencang apapun pasti bakal gue Pukul." Anggi selalu optimis bila berhadapan dengan teman kelasnya.
Ia sudah sering menghadapi lawan yang tangguh, yaitu Kenzi. Kalo cuma mereka, rasanya Anggi tak perlu mengeluarkan performa terbaiknya.

Dan benar saja, Lemparan cepat yang dilakukan Toni berhasil dipukul. Sedangkan Bola yg berhasil dipukul itu melambung tinggi.

"Huh, lemparan Lo itu lemah banget Ton!" Seru Anggi sombong.

Selang itu, nampak beberapa murid di sekolah berlarian kearah bola yg dipukul Anggi. Dan ternyata bola tersebut mengenai seseorang yang sedang berada di dekat pintu gerbang sekolah.
Sontak kerumunan terjadi ditempat orang yang menjadi korban.

Toni yang tahu temannya itu sedikit over power menegurnya. "Lo itu benar-benar parah bro!" Toni kemudian pergi untuk melihat siapa yang menjadi korban.

"Ton Lo mau kemana?" Tanya Anggi.

"Lihat keramaian!"

"Tunggu Ton, gue ikut!" Anggi berlari menyusul Toni.

Sesampainya dilokasi, suasananya sudah ramai. Bahkan Anggi dan Toni musti desak-desakan agar bisa melihat siapa orangnya.
Setelah melewati beberapa orang Anggi berhasil sampai. Dahinya langsung mengkerut begitu melihat orang yang memegangi kepalanya.

"Lah kok dia?" Gumamnya saat melihat orang yang menjadi korban.

Salah satu murid perempuan dilokasi bertanya kepada orang itu yg rupanya adalah Fero. "Masnya gapapa?"

Alih-alih membantu Fero, Anggi malah mengambil bola yang berada tak jauh dari Fero yg sedang di kerumuni murid-murid perempuan.
Anggi berhasil mendapatkan bolanya, namun saat hendak berbalik, langkahnya terhenti ketika Fero meneriakinya.

"Woi, jadi elo orang yang numpuk gue pake bola baseball!!"

Anggi yg ogah bertengkar, langsung lari dari sana.
Fero tak tinggal diam, ia pun segera mengejar Anggi. Lari Fero lebih cepat, dan ia dengan mudah berhasil menangkap Anggi.

"Gila, lari Lo cepet juga ya?" Fero sampai ngos-ngosan.

"Lo ngapain ngejar gue?" Tanya Anggi.

Fero langsung menyodorkan tangannya. "Mana dompet gue?"

"Gue kasih ke Kenzi. Kalo mau ambil aja sendiri!" Jelas Anggi.

****

Saat jam istirahat tiba, Fero akhirnya mendapatkan kembali dompetnya dari Kenzi.

"Hari ini gue sial banget, niatnya gue mau nemuin Lo, tapi malah ditimpuk pake bola sama cewek Lo!" Keluh Fero kepada Kenzi yg duduk bersama dikantin sekolah.

Kenzi yg mendengarnya langsung menoleh ke samping. "Benarkah itu?"

Kenzi langsung tertawa mendengar penjelasannya, ia tak menyangka ada orang lain selain dirinya yang mendapatkan kasialan. Kenzi jadi teringat dengan semua kesialan yg menimpanya saat pertama mengenal Anggi. Bahkan sejak Anggi masih di mode Angga.

"Lo kenapa ketawa Ken?" Tanya Anggi.

Kenzi tersenyum lalu mengacak-ngacak rambut Anggi. "Lo itu selalu saja membuat masalah."

"Gue gak bikin masalah!" Anggi menghempaskan tangan Kenzi. kemudian berdiri untuk pergi.

"Mau kemana Lo?" Tanya Kenzi menahan Anggi.

"Ganti baju!" Anggi pun melangkah pergi meninggalkan kedua pria itu.

"Woi, Ziezie! pacar Lo ngambekkan ya?" ledek Fero.

"Diamlah, bukan urusan Lo!"

"Cih, Lo juga kenapa jadi ketus ke gue?" keluh Fero merasa sikap Kenzi berubah begitu membicarakan tentang pacarnya.

Kenzi tak menjawab, ia malah makan Snack yang telah tersedia dimeja.

______________________________________
Baca cerita lengkapnya di YouTube @harajukunetwork.

My Rival Is My Love Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang