"Anggi, Gimana Ujiannya? Apakah susah?" Tanya Widya sambil menyodorkan sepiring nasi goreng kepadanya.
"Lumayan sih Ma, tapi insyaallah Anggi bisa ngerjainnya."
Widya yang mendengarnya tersenyum. "Semangat ya sayang."
"Iya Ma.."
Tak lama berselang Kenzi datang ke meja makan. Setelah duduk, ia menyempatkan waktu untuk menasehati Anggi.
"Oneng, hari ini Ujian Nasional terakhir. Pastikan jangan nyontek.""Iya Ken. gue gak mungkin nyontek lagi. Kan semalam lo udah ajarin gue."
tiba-tiba saja Kenzi berdeham.
"Uhuk-uhuk..."Sontak semua orang yang tengah sarapan cemas dan langsung mengerumuni Kenzi.
muncul beberapa pertanyaan dari semuanya. mereka semua sangat mencemaskan kondisinya."Kenzi, kamu gpp kan?"
"Kakak sakit?"
saking khawatirnya, Anggi sampai mengambilkan obat untuk Kenzi.
"Ken, minumlah biar badan Lo enakan." suruh Anggi yang kini menyodorkan obat beserta segelas air putih.
"Gue gpp Oneng! gue cum--"
"Sudahlah minum saja!" Potong Widya yang langsung menjejalkan obat itu ke mulut putranya.
Sontak Kenzi melotot kaget dan spontan menelan obat tersebut.
Anggi berinisiatif memberikan air putih untuk Kenzi minum."Kalian ini kenapa? sudah kubilang, aku gpp!" Kenzi mencoba menjelaskan tentang kondisinya. ia akui memang sedang flu gegara kurang tidur. tapi flu nya itu tak parah dan tak akan mengganggu aktivitasnya.
Dan selang beberapa detik, Kenzi teringat. "Oneng, obat apa yang Lo berikan ke gue?"
"Obat Flu yang biasa Ken?" jawab Anggi menjelaskan.
"Mana coba lihat?"
Anggi segera mengambil obatnya dan memberikan ke Kenzi.
"Ini Ken."Kenzi yang menerima langsung membaca indikator dalam kemasan obat itu. "Dianjurkan untuk tidak mengemudi. obat ini menyebabkan ngantuk."
Begitu tahu efek samping obatnya, Kenzi langsung melotot ke Anggi. "Oneng... Lo mau bikin gue tidur saat ujian?"
Anggi yang tak percaya lantas mengambil obatnya untuk memastikan apakah memang benar menyebabkan ngantuk.
Dan ternyata memang benar. Anggi merasa bersalah. "Maaf Ken."
agar efek samping obatnya tak bekerja. Anggi lantas memukul tengkuk Kenzi dan menyuruhnya untuk memuntahkannya.
"Ayo Ken, muntahin obatnya!"berkali-kali Anggi memukul. pikirnya saat Kenzi memuntahkan obat itu, maka Kenzi Takan ngantuk saat ujian berlangsung.
"Aarrgghh.... Hentikan!" teriak Kenzi yg membuat Anggi berhenti.
"Percuma, gak ada gunanya Lo nyuruh gue muntahin." ucap Kenzi kesal.
"Maaf ya Ken. Terus gimana dong?" tanya Anggi. ia masih merasa bersalah akan hal ini.
"Udahlah, gak usah Lo pikirin. Ayo berangkat."
Sepanjang perjalanan, Anggi tak henti-hentinya meminta maaf ke Kenzi. bahkan saat sampai di sekolah.
"Ken, maaf ya. gue benar-benar gak bermaksud nyuruh Lo minum obat itu."
"Udah 5 kali ini Lo bilang begitu. Berhentilah meminta maaf." suruh Kenzi. ia sudah muak mendengarkannya.
"Ya gue akan berhenti. tapi maafin gue ya."
Tiba-tiba Kenzi yang berjalan di depan Anggi berhenti dan berbalik.
"Iya gue udah maafin. puas kan?""Beneran?"
"Iya!" Setelah mengatakan itu Kenzi kembali melanjutkan jalannya.
Sampailah mereka didepan pintu kelas XII IPA 5. sebelum pergi, Kenzi berpesan kepada Anggi.
"Lo gak usah terlalu mikirin gue. ini ujian terakhir. fokus dan selesaikan ujiannya. ngerti?"Anggi mengangguk mengerti.
Meski Kenzi berkata demikian, Anggi tetap mencemaskan Kenzi. bagaimana jika obat yang ia minum mulai bereaksi saat ujian berlangsung?
Benar saja, Kenzi memang sudah merasa ada yang tak beres dengannya. ia yang baru saja mengerjakan beberapa soal.
mendadak ia merasa sangat ngantuk.
Tak hanya itu saja, ia juga mulai tak fokus. lama kelamaan pandangannya mulai kabur. hingga tak berselang lama kemudian ia menyenderkan kepalanya ke meja hingga tanpa sadar tertidur.Beberapa waktu berlalu, Kenzi terbangun saat salah seorang teman yang duduk di depan menegur.
"Kenzi! Bangun!"
Kenzi yang sudah sadar segera memeriksa arlojinya.
"Sial, kurang 15 menit lagi!" Gumamnya dan buru-buru ia kembali melihat soal yang berada diatas meja untuk segera diselesaikan.
______________________________________
Baca Cerita Selengkapnya hanya di YouTube @harajukunetwork.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Rival Is My Love
FantasyBerawal dari kebakaran rumah gue yang mengharuskan gue tinggal di rumah saingan gue. parahnya gue berubah menjadi gadis dan saingan gue nyatain cinta ke gue. Novel Genre : Fiksi Fantasi, Romance, Komedi & Gender Bender