𝑪𝒉𝒂𝒑𝒕𝒆𝒓 25 - 𝑷𝒆𝒓𝒍𝒂𝒉𝒂𝒏

3.1K 258 12
                                    

Kecurigaan Bryan terhadap tuan David, Toni, dan Jeffry belum menemukan titik terang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kecurigaan Bryan terhadap tuan David, Toni, dan Jeffry belum menemukan titik terang. Mereka bermain sangat halus hingga sulit untuk menemukan celah. Namun, pengintaian yang Bryan lakukan terus berjalan. Bryan mengetahui satu fakta bahwa anak perusahaan milik tuan David yang berada di Surabaya ternyata kini sudah dipercayakan pada Toni untuk mengurusnya. Hal itu Bryan ketahui dari laporan Andre-sepupu Bryan yang turut mengurus perusahaan tersebut.
Bryan semakin yakin bahwa ada sesuatu yang tidak beres. Akhirnya Bryan putuskan untuk menyelidiki yang ia curigai terlebih dahulu, yaitu Toni dan Jeffry.

Bryan kembali memanggil tiga orang suruhannya tersebut dan menambah tiga orang lagi. Bryan membagi tugas dan rencana untuk mereka berenam.
Dua orang ia kirim ke surabaya untuk membantu Andre mengawasi yang ada disana. Dua orang mengawasi kemanapun Toni dan Jeffry pergi. Satu orang mengawasi tuan David. Dan satu orang lagi akan membantu Raga mengawasinya.

Malam ini Bryan sengaja mengajak Cessa dan Raga bertemu namun Bryan dan Cessa akan berangkat terlebih dahulu. Sedangkan Raga menyusul setelah 10 menit kemudian. Hal itu Bryan lakukan untuk menghindari adanya pengintai jika memang benar selama ini ada yang mengawasi Cessa dan Raga.

Bryan dan Cessa sudah bersiap untuk pergi. Tidak ada kecurigaan dari tuan David. Mungkin hanya pertanyaan biasa yang diajukan pada mereka.

"Kak.. kok udah rapi mau kemana? Mau dinner sama Nada ya?" Tanya Ny.Zahra.

"Mau dinner sama adek. Dia ngambek mom, katanya kakak sekarang perginya sama Nada terus" gurau Bryan.

"Mommy sama daddy mau ikut sekalian? Nanti habis dinner mau nonton juga sama kakak. Kalau mommy daddy ikut boleh kok, biar tambah seru kalau rame" Cessa coba mengelabuhi dengan cara mengajak mereka juga.

"Adek nih bercanda? Kalau nontonnya setelah dinner yang ada daddy tidur disana. Ya sudah kalian berangkat saja. Hati-hati ya.. kakak jagain adek yang bener" ucap tuan David yang hanya dibalas dengan tawa oleh istri dan anak-anaknya.

Akhirnya Bryan dan Cessa berangkat ke tempat yang sudah disiapkan oleh asisten Bryan. Ternyata Raga sudah ada disana terlebih dahulu. Menurut Raga, jika Raga datang ke tempat itu terlebih dahulu tidak akan ada yang curiga. Karna biasanya setelah Raga pulang dari rumah Cessa pasti langsung pulang sebelum lanjut kerja. Atau kadang juga langsung ke tempat kerja.

"Loh, sudah disini ternyata?" Tanya Bryan.

"Iya tuan, kalau saya datang setelah kalian pasti nanti kemungkinan ada yang tau kalau memang ada yang mengintai" jawab Raga.

"Kak.. sebenernya ada apa sih?" Cessa masih belum mengerti kenapa mereka harus ngumpet.

Sambil menunggu makanan mereka datang, akhirnya Bryan menjelaskan pada Cessa dan Raga.

"Jadi gini, kakak curiga sama daddy, om Toni, dan Jeffry. Soalnya beberapa waktu lalu. Om Toni dan Jeffry datang ke kantor dan daddy ajak mereka ke ruangannya. Selain itu adek ingat kan? Kalau mereka sempat datang ke rumah? Logikanya daddy nggak akan mau berurusan lagi sama mereka harusnya. Kan kakak sudah cerita mengenai Jeffry yang coba melecehkan kamu. Di tambah lagi, info dari mas Andre perusahaan daddy yang ada di Surabaya. Sekarang dipegang om Toni. Takutnya mereka membuat cerita yang bisa pengaruhi daddy" Bryan coba menjelaskan satu per satu kecurigaannya.

𝑬𝑳𝑬𝑨𝑵𝑶𝑹 [𝑺𝒖𝒅𝒂𝒉 𝑻𝒆𝒓𝒃𝒊𝒕]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang