𝑪𝒉𝒂𝒑𝒕𝒆𝒓 29 - 𝑻𝒆𝒓𝒃𝒐𝒏𝒈𝒌𝒂𝒓

2.9K 312 20
                                    

"Oh ya dad, kakak kan sudah pernah cerita mengenai adek yang dilecehkan Jeffry kan? Kenapa daddy masih tetep mau jodohin adek? Padahal biasanya daddy yang paling protektif? Daddy dihasut apalagi?" Bryan kembali menodong tuan David dengan pertanyaan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Oh ya dad, kakak kan sudah pernah cerita mengenai adek yang dilecehkan Jeffry kan? Kenapa daddy masih tetep mau jodohin adek? Padahal biasanya daddy yang paling protektif? Daddy dihasut apalagi?" Bryan kembali menodong tuan David dengan pertanyaan.

"Jeffry bilang pelakunya bukan dia tapi bodyguard adek. Dia juga bawa bukti kalau dia memanfaatkan adek" ucap tuan David dengan tangannya yang menunjuk Raga.

"BOHONG! DIA BOHONG DAD!! ADEK BAHKAN NGGAK PERNAH DISENTUH KAK RAGA. DIA, DIA MANUSIA BIADAB. SEJAK SMA SETIAP KALI ADEK PUNYA PROJECT BARENG DIA. DIA SELALU BERUSAHA MELECEHKAN ADEK. ITU SEBABNYA ADEK MENOLAK PERJODOHAN, KARENA ADEK TAKUT SAMA DIA" ucap Cessa lantang walau dengan isakan. Dia terus menunjuk Jeffry yang sedang bingung harus bagaimana.

"KALAU DADDY LEBIH PERCAYA SAMA DIA, TANYAKAN SAJA SAMA MBAK ANA. DAN JUGA KAK RAGA YANG SAAT ITU ADA DISANA! KALAU MASALAH BUKTI ADEK JALAN SAMA KELUARGA KAK RAGA. YA ADEK AKUI" Cessa sudah tidak tahan memendam kekesalannya yang selalu menyudutkan kekasihnya.

"Mbak Ana silahkan kamu jelaskan dulu pada daddy" perintah Cessa.

"Baik non.. tuan sebelumnya saya mohon maaf kalau saya ikut campur. Tapi apa yang dikatakan nona itu benar tuan. Saat itu saya yang membukakan pintu, dan saya juga yang memanggil nona ke kamarnya. Saya ingat betul mas Jeffry mengaku kekasih nona. Tapi nona bilang, dia tidak punya kekasih. Saat itu belum sempat beritahu mas Jeffry agar menunggu nona, namun tiba-tiba dia sudah ada di depan kamar nona. Saat itu justru mas Raga sedang keluar sebentar. Jadi dia tidak ada disana. Tapi entah bagaimana ceritanya. Setelah saya tinggal tidak berselang lama ada keributan. Saya kembali ke kamar nona. Disana sudah ada mas Raga yang memukuli mas Jeffry. Saya tengok kondisi nona yang ternyata begitu ketakutan" ungkap mbak Ana.

"Itu semua bohong om. Mereka hanya ingin menyingkirkan aku. Itu nggak bener!" Kilah Jeffry.

"Raga, silahkan katakan!" Perintah Bryan.

"Baik tuan, saat itu saya tidak disana karna sedang pulang sebentar. Saat saya kembali, di rumah nona sudah ada mobil mas Jeffry disana. Namun saat saya masuk tidak ada mas Jeffry disana. Kebetulan kamar saya di depan kamar nona. Saat itu saya dengar suara isakan nona. Namun saat saya ketuk tidak ada jawaban. Dan saya mendengar isakan nona. Karna pintunya terkunci dari dalam, saya putuskan untuk mendobrak karna saya khawatir dengan nona. Dan benar saja, disan ada mas Jeffry yang posisinya mengukung tubuh nona. Saya refleks menarik tubuh mas Jeffry dan saya menghajarnya. Nona begitu ketakutan dan tidak mau saya tinggalkan. Nona selalu takut jika sendiri" jelas Raga.

Tuan David semakin marah mendengar satu per satu pengakuan. Rasanya ingin menghabisi Jeffry, namun nyonya Zahra menahan suaminya agar tidak membuat keributan disana.

"Dan kamu Mel. Siapa kamu sebenarnya? Kamu sudah aku percaya tapi kamu mengkhianati Cessa. Apa maksudmu? Siapa kamu?" Tanya Bryan penuh penekanan.

Mela sontak mengangkat pandangannya yang awalnya tertunduk. Dia begitu gugup kala pertanyaan itu ditujukan padanya.

𝑬𝑳𝑬𝑨𝑵𝑶𝑹 [𝑺𝒖𝒅𝒂𝒉 𝑻𝒆𝒓𝒃𝒊𝒕]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang