Cessa berhasil menyadap ponsel tuan David, dan juga menempelkan penyadap suara di kamar tuan David. Bryan pun juga sudah meletakkan penyadap suara juga kamera tersembunyi di ruangan tuan David. Namun sepertinya tuan David sudah memberitahu Toni dan Jeffry bahwa Raga mulai curiga. Jadi setiap pertemuan mereka selalu diluar. Di dalam kamarpun tidak ada obrolan yang sifatnya merencanakan sesuatu. Sepertinya memang tuan David hanya terjebak oleh hasutan Toni dan Jeffry.
Flashback on
Tuan David marah besar kala Bryan memberitahu apa yang Jeffry lakukan pada Cessa. Tuan David langsung menghubungi Jeffry saat itu juga. Tuan David juga sempat membatalkan rencana perjodohan Cessa dengannya. Namun, saat tuan David pulang ke Indonesia untuk acara pertunangan Bryan dan Nada. Toni dan Jeffry menemui tuan David. Mereka berusaha meyakinkan tuan David agar perjodohan itu tidak batal. Termasuk dengan cara menghasut tuan David.
"Om, Jeffry bersumpah kalau Jeffry tidak pernah melakukan hal keji itu pada Cessa. Itu fitnah om. Apa om punya bukti kalau Jeffry lakukan itu?"
Apa yang dikatakan Jeffry ada benarnya juga karna memang Bryan tidak memberi bukti apapun padanya.
"Vid.. lo tau Jeffry dari kecil. Nggak mungkin dia lakukan itu, apalagi Princess adalah orang yang dia sukai." Toni coba membantu anaknya untuk meyakinkan tuan David.
"Justru saat ini Princess yang sedang dalam bahaya" ucap Jeffry coba memprovokasi tuan David.
"Maksud kamu apa? Kenapa Cessa dalam bahaya?" Tanya tuan David penuh amarah.
"Tenang om, Jeffry jelaskan dulu. Om dengarkan Jeffry dulu" Jeffry menarik nafasnya panjang sebelum memulai drama.
"Jadi gini om, saat kejadian itu sebenarnya Raga yang ingin melecehkan Princess. Aku disana hanya coba bantu Princess. Tapi saat aku coba bantu justru aku dipukul Raga. Lihat saja bekas luka ini om. Raga menghabisiku, tanya saja papa. Aku langsung dilarikan ke rumah sakit. Bryan sebetulnya tidak ada disana. Mungkin saja Raga fitnah aku dengan berkata yang tidak benar mengenai aku. Dan aku curiga sama Raga kalau dia mengancam Princess. Soalnya mereka sekarang terlihat akrab. Princess saja sering datang ke rumah Raga. Sering ngajak keluarga Raga shopping. Dan aku yakin Princess yang keluarin banyak uang untuk mereka. Nggak hanya itu, ibu Raga sakit gagal ginjal. Tentu saja butuh banyak biaya. Aku cuma khawatir kalau Princess terus dimanfaatkan. Itu sebabnya aku ingin terus melindunginya. Tapi sepertinya Bryan dan om sudah nggak percaya sama Jeffry. Kalian malah menuduhku, padahal niatku baik mau selamatin Princess. Tapi kenapa aku yang di tuduh?" Jeffry coba mengarang semua kalimat yang ia katakan.
Tentu saja tuan David tertegun mendengarnya. Bahkan dia juga belum kenal siapa Raga."Raga? Siapa dia? Dan apa kamu punya bukti?" Tanya tuan David untuk memastikan.
"Raga itu bodyguard Princess. Dia laki-laki miskin yang coba memeras Princess. Dia coba mendekati Princess. Dia saja berani masuk kamar Princess. Saat itu aku sedang bertamu ke rumah om, niatku memang mencari Princess. Ingin bertanya padanya mengenai rencana pertunangan kita. Tapi karna aku dengar Princess teriak jadi aku lari ke kamarnya. Ternyata Raga di kamar Princess. Posisinya saat itu menindih tubuh Princess. Aku yang melihat itu refleks menarik Raga. Mungkin Raga emosi sama aku makanya dia malah pukulin aku sampe aku nggak berdaya. Princess nggak akan tahu itu karna saat itu dia sangat shock. Dan aku yakin Raga pasti mengancam Princess agar tidak cerita ke siapapun karna nyatanya sampai sekarang dia masih mau dikawal Raga. Dan Bryan nggak akan tau karna dia nggak ada disana. Ini foto-foto yang aku dapat dari hasil pengintaian anak buahku. Mereka sering jalan bareng bahkan sama keluarga Raga. Dan Princess juga pernah nginep di rumah Raga. Menurut Jeffry lebih baik om David segera ambil tindakan. Karna Jeffry takut kalau Princess terus diperalat" lagi-lagi apa yang Jeffry katakan itu bohong.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝑬𝑳𝑬𝑨𝑵𝑶𝑹 [𝑺𝒖𝒅𝒂𝒉 𝑻𝒆𝒓𝒃𝒊𝒕]
Fanfiction𝑨𝒖𝒕𝒉𝒐𝒓 : 𝑭𝒂𝒓𝒂 𝑹𝒂𝒎𝒂𝒅𝒉𝒂𝒏𝒊 𝑫𝒆𝒔𝒂𝒊𝒏 𝑰𝒍𝒖𝒔𝒕𝒓𝒂𝒔𝒊 : @𝒂𝒊𝒚𝒂.𝒂𝒚𝒂𝒏𝒂 𝑫𝒆𝒔𝒂𝒊𝒏 𝑩𝒂𝒄𝒌𝒈𝒓𝒐𝒖𝒏𝒅 : @𝒏𝒂𝒏𝒅_𝒈𝒂𝒍𝒍𝒆𝒓𝒚 🌸🌸🌸 𝐵𝑙𝑢𝑟𝑏 : 𝐻𝑖𝑑𝑢𝑝 𝑑𝑖 𝑘𝑒𝑙𝑢𝑎𝑟𝑔𝑎 𝑏𝑒𝑟𝑘𝑒𝑐𝑢𝑘𝑢𝑝𝑎𝑛 𝑖𝑡𝑢 𝑖𝑚�...