Panggil Aku Gea

55 25 7
                                    

Pernahkah diantara kita membayangkan, bahwa suatu hari nanti, kita akan dipertemukan dan ditinggalkan oleh seseorang yang memberikan cerita indah dalam kehidupan kita.

Yah, bukankah mengherankan jika kita bisa menyadari, bahwa betapa anehnya hidup ini. Kita hadir ke dalam sebuah realitas, bertemu dengan manusia lainnya; Mengenal, menjalin hubungan, dan mungkin sempat menghabiskan waktu yang lama bersamanya. Namun pada akhirnya semua itu lenyap dan menghilang. Bahkan dengan cara yang sama mendadaknya seperti saat kita hadir ke dunia ini dan dipertemukan.

Karena sebaik apapun nanti kita mempersiapkan perpisahan, perpisahan tetaplah suatu hal yang menyakitkan. Rasanya, seperti baru saja kita dipertemukan; Berharap lebih lama untuk bersama dan tidak akan berakhir. Meskipun perpisahan adalah suatu hal yang sangat menyakitkan, akan tetapi itulah yang membuat manusia lebih sadar akan dirinya, bahwa nanti ia pun akan sama seperti itu dan lebih bisa menghargai perihal kebersamaan.

***

Namaku Dimas Ario, aku tinggal di sebuah kota besar yang ada di pulau Jawa, saat ini aku sedang mengejar gelar S1, aku berasal dari fakultas Ekonomi dan Bisnis di salah satu universitas yang ada di kota ku.

Selasa, 5 September 2023. Suatu ketika, saat sedang berada di luar kelas di kampus ku, aku melihat seorang wanita berjalan di antara lorong-lorong kampus, muncul dari kegelapan. Dengan senyum lebar yang tak absen dari wajahnya, ia berjalan menyusuri koridor itu. Tak hentinya ku tatap wanita itu; merasa heran dan asing. Tak lama kemudian, ia masuk ke dalam kelasku. Aku berkata dalam hati:

"Siapa wanita ini, dan untuk apa dia masuk ke dalam?"

Tepat saat wanita itu masuk, akhirnya dosen pengampu itu datang dan menyuruh kami untuk masuk juga. Ia lantas menyambut kami dan memperkenalkan dirinya, karena kebetulan, hari itu adalah hari kedua kami memasuki awal semester 4.

Selagi dosen itu berbicara di depan, ku coba memalingkan pandangan kepada temanku, dan ku tanyakan perihal wanita itu padanya.

"Hei, itu siapa?"

"Nggak tahu, Dim. Aku juga penasaran."

Jawab temanku yang juga ikut penasaran.

Tak lama setelah dosen pengampu itu berbicara dan memperkenalkan dirinya, kini giliran kami dipersilahkan untuk memperkenalkan diri masing-masing. Dan, karena wanita itu mengenakan almamater yang berbeda dari kami, akhirnya dosen itu mempersilahkan ia untuk mengawali perkenalan ini.

Dengan suara yang sangat tegas namun lembut, ia mencoba memperkenalkan dirinya.

"Salam, ibu dan teman-teman semua, perkenalkan, nama saya Gea Solitaire, boleh dipanggil Gea. Di sini, saya sebagai mahasiswi dari program Pertukaran Mahasiswa Merdeka (PMM) dari Universitas Jambi, dan saya akan menempuh pelajaran selama satu semester di kampus ini. Saya harap, kita bisa menjadi teman, mohon bantuannya. Terimakasih."

***

Oh iya, perlu kalian ketahui. Program Pertukaran Mahasiswa Merdeka merupakan sebuah pertukaran mahasiswa dalam negeri selama satu semester. Ini adalah sebuah program yang diluncurkan pemerintah, dalam hal ini khususnya Kemendikbud, sebagai wujud implementasi kebijakan Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM). Program ini memungkinkan pertukaran mahasiswa antar pulau baik dari PTN maupun PTS.

Dari program ini, mahasiswa akan berkesempatan memilih perguruan tinggi di luar pulau. Tujuannya agar dapat membangunkan rasa toleransi antar kalangan mahasiswa dan mengeksplorasi keberagaman budaya Nusantara.

***

Setelah melihat dan mendengarkan kami memperkenalkan diri, akhirnya dosen pengampu itu memberikan kami sebuah tugas kelompok untuk membahas suatu perusahaan. Jadi, di sini kami akan belajar terkait dengan mata kuliah Pengantar Bisnis.

KamuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang