"mah, pahh... Gege pulang" ucap Gracia yang lupa akan sesuatu"eh non udah pulang, non lupa ya kalo nyonya sama tuan lagi ke Australi" ucap bi Santi
"oiya ya, lupa aku.. oiya bi, yang ngadu ke mama itu bibi yaa" ucap Gracia meledek bi Santi sedikit
"iyaa, bibi khawatir banget sama non" ucap bi Santi jujur
"hehe maaf ya bi, aku nya lupa bilang ke bibi.. soalnya juga tadi temen aku mendadak bi, jadi gak kepikiran ngabarin bibi dulu" ucap Gracia
"gapapa sayang, bibi mau lanjut nyapu nih, non ke kamar aja gapapa, istirahat ya non" ucap bi Santi
"Gege mau nonton TV aja ah, dari tadi udah tidur" ucap Gracia jujur lalu melangkahkan dirinya ke arah sofa ruang tamu dan merebahkan dirinya disofa itu sambil menyalakan TV nya dan membuka aplikasi netflix
Gracia pun memutar salah satu film horor yang baru saja di rilis di aplikasi itu, dengan antusiasme nya yang tinggi, Gracia pun juga mengambil beberapa cemilan yang ada dikulkasnya.
"kalo ga ada mama sama papa jadinya sepi banget dah" gumam Gracia menyadari kesepian nya
Memang yang selalu membuat ramai rumah Gracia adalah Veranda dan Bara. Terkadang Gracia suka melihat kedua orang tuanya sedang bercanda ria, bercerita dan masih banyak lagi, sebenarnya Gracia suka melihat keakraban orang tua nya itu, namun dirinya terlalu gengsi untuk bergabung keasikan kedua orang tuanya. Gracia lebih suka bergabung dengan keluarganya ketika suasana sedang tenang.
Bara yang selalu berada dirumah bukan berarti pengangguran, hanya saja dirinya memang melakukan pekerjaan-pekerjaan kantornya dirumah. Bara sudah memiliki ruang khusus untuk dirinya bekerja, bahkan tak seorangpun boleh masuk ke dalam ruangan itu entah mengapa.
Gracia terkadang penasaran, namun dirinya tahu batas privasi seseorang. Gracia pun memilih untuk berusaha mengabaikan hal itu.
.
.
."kok lo pake telat sih Shan, nih lo yang lanjutin" ucap Jinan memberikan laptop nya yang sudah menampilkan aplikasi Microsoft word disana dan juga sudah berisi banyak teks yang tentunya sudah diketik oleh Jinan
"rumah lo jauh Nan, gue juga tadi ketiduran" ucap Shani jujur sambil meraih laptop milik Jinan itu dan dirinya pun melanjutkan pekerjaannya
"yaudah gapapa" ucap Jinan
"Shan, lo sama si Vino gimana?" tanya Jinan penasaran
"putus Nan" jawab Shani apa adanya masih fokus mengetik
"YES" pekik Jinan senang sambil mengepalkan tangannya bangga dengan jawaban Shani
"seneng deh lo" ucap Shani melas dan Jinan hanya terkekeh pelan
.
.
.Senin pun tiba, Gracia yang dikabarkan oleh Shani untuk menjemput dirinya pun bersemangat untuk siap-siap berangkat ke sekolah.
"semangat amat non, tumben" ucap bi Santi tersenyum kepada Gracia
"iyalaah, harus selalu semangat" ucap Gracia lalu pergi ke luar rumah dan ia juga sudah mendapatkan mobil Shani sudah menunggu nya
"hi ci" sapa Gracia lalu memasuki mobil Shani sang empu pun hanya mengangguk sambil tersenyum
Shani pun melajukan mobilnya dengan kecepatan normal, didalam mobil Gracia meminta Shani untuk menyetel musik dari penyanyi favorit nya yaitu Taylor Swift.
Dengan senang hati Gracia mengikuti alunan musik itu dengan suara indahnya, seorang disampingnya bahkan juga menikmati lagu itu, namun lebih tepatnya Shani fokus dengan suara milik Gracia.
KAMU SEDANG MEMBACA
Nice To Meet You
RandomGe, liat bulan itu deh, itu seperti kamu Ge, dan aku yang selalu kagumi kamu walaupun kamu tertutup awan sekalipun -Shn