29

1.4K 83 1
                                    

Keesokan harinya pun tiba, Gracia yang masih memejamkan matanya pun terusik karena suara alarm yang ia pasang terus berbunyi membisingkan telinganya.

Gracia pun segera bersiap-siap untuk pergi ke sekolah seperti biasa, dirinya kali ini diantar oleh pak Rio karena semalam Deo mengabarkan bahwa dirinya tidak jadi menjemput Gracia.

Singkat cerita kini Gracia sudah sampai disekolah, namun Gracia tak melihat keberadaan gadis yang selalu berkumpul di taman bersama kedua temannya itu. Kini Gracia hanya melihat Anin dan Jinan, Gracia yang tak begitu peduli pun melewati saja dan berjalan kearah kelasnya.

Belum sampai dikelas Gracia dikagetkan oleh Deo yang ternyata sedang berjalan disampingnya, memang Gracia dan Deo baru saja saling kenal karena empat hari lalu dirinya tak sengaja menabrak Gracia. Namun Deo yang jatuh cinta pada pandangan pertama kepada Gracia pun menjadi semakin mendekati Gracia, Gracia sendiri sadar akan hal itu namun Gracia masih belum ingin peka dengan perasaan Deo.

Deo dikenal sebagai anak laki-laki yang memang memiliki potensi di bidang olahraga terutama basket, banyak juga yang menyukai dirinya. Namun Deo juga tidak disukai banyak perempuan karena kisah cinta nya yang terkesan hanya mempermainkan seluruh wanita yang ia dekati.

"kamu kesini sama siapa Gre?" tanya Deo kepada Gracia

"sama sopir aku sih kak, kalo kaka?" tanya Gracia

"motor dong" ucap Deo

"oh iyaa hehe lupa, maaf kak" ucap Gracia sedikit malu

"santai ajaa" ucap Deo tersenyum kearah Gracia

"yaudah kak, aku duluan yaa.. byee" ucap Gracia melambaikan tangan nya kepada Deo

Ia pun memasuki kelasnya dan lagi-lagi Gracia duduk disebelah Sisca yang sibuk dengan ponselnya.

"sapa gue apa gitu Sis, sombong lo sekarang" ucap Gracia

"hi Gre" ucap Sisca dan Gracia hanya menjawabnya dengan deheman

"gue ketemu kak de-"

"gausah ngebahas si playboy itu lagi ya Ge, lo harus inget kalo kak Shani masih pacar lo!" ucap Sisca sedikit meninggikan nada bicaranya lalu meninggalkan Gracia yang terpaku dingin mendengar setiap kata yang keluar dari mulut Sisca

Sungguh Gracia merasa ada yang janggal dihatinya karena memang dirinya merasa telah menjauhi Shani dan tak pernah melihat kondisi Shani.

"kamu apa kabar ci?" gumam Gracia yang tak melihat Shani hari ini

.
.
.

"yaampun Shan, udah deh lo gausah masuk dulu met... ini lo muntah gak selesai-selesai, kebanyakan minum lo Shan" ucap Jonathan membantu Shani mengeluarkan muntahnya akibat dirinya terlalu banyak mengkonsumsi minuman keras semalam bersama Jonathan di apartemen yang Jonathan sewa untuk tempat tinggalnya selama di Jakarta.

"abisan lo gue suruh dikit aja malah sebotol lo abisin Shan, bego si jadi cewe kalo udah bucin" ucap Jonathan

Hingga Shani merasa sudah tak ingin muntah lagi pun dirinya langsung berjalan terpontang-panting kearah kasur Jonathan.

Flashback (semalam)

"Jo, gue mau nyoba wine deh" ucap Shani tiba-tiba ketika dirinya sampai di apartemen Jonathan

Shani sendiri sudah meminta izin menginap dirumah Jonathan kepada kedua orang tua nya, untung saja mereka mengizinkan nya, namun tetap saja esok pagi Shani harus pulang.

"gila aja lo Shan" ucap Jonathan tak percaya dengan keinginan Shani yang sama sekali tak ia sangka bahwa Shani meminta sesuatu diluar nalar

"gue butuh Jo, gue mau nenangin pikiran gue" ucap Shani

Nice To Meet YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang