37

1.5K 63 2
                                    

Satu bulan pun telah berlalu, kondisi Gracia juga sudah berangsur-angsur membaik setelah dirinya juga cukup lama berada di rumah sakit untuk masa pemulihan nya. Namun Gracia harus tetap menjaga tangan kanannya supaya tidak terbentur sesuatu karena masih ada cedera.

Kini Gracia dan Shani tengah berjalan bersama memasuki gedung sekolah, dan dipertengahan jalan mereka melihat ada Deo yang sedang bersama teman-temannya.

Hari ini juga adalah hari pertama Gracia memasuki kelas 11 nya setelah dirinya dirawat dan pulih dari sakitnya.

Shani yang sudah tak peduli apapun kini mendatangi Deo dengan wajah yang terlihat marah.

"gue kira dengan cara nyadarin lo kalo Gracia punya gue itu bakal bikin lo sadar. nyatanya lo malah nyelakain Gracia, OTAK LO DIMANA?!" tegas Shani tak peduli bagaimana nanti pandangan orang terhadapnya saat ini

Gracia sendiri tak percaya dengan perilaku Shani yang memang terlihat sangat marah saat ini namun dirinya tak bisa apa-apa karena ia takut.

"SANTAI DONG ANJING" tegas Deo tak kalah keras mendorong bahu Shani

"BANGSAT!" ketus Shani

Emosi Shani yang sudah meluap pun hendak memukul Deo namun tangan ia tertahan oleh Gracia. Gracia yang tak ingin melanjutkan keributan sekaligus tak ingin melihat Shani akan terpaut masalah kini pun langsung membawa Shani pergi dari tempat itu untuk mereka ke kelas Gracia.

"jangan kasar ya ci" ucap Gracia halus memeluk tangan Shani manja

"dia udah celakain kamu, kenapa aku gaboleh nyakitin dia?" tanya Shani

"aku gamau cici yang aku kenal baik banget disini, jadi dikenal sebagai orang yang kasar...biarin dia kena balasannya yaa ci dari tuhan kalo emang cici belum sempet bales kejahatan dia" ucap Gracia dan Shani pun hanya mengangguk sembari meredakan emosinya

"kok berubah pikiran Ge? waktu itu kata kamu aku bebas ngelakuin apa aja ke mereka berdua termasuk Deo" ucap Shani

"jangan disekolah ci" ucap Gracia

"kamu jadi gadis yang baik ya Gee, aku seneng punya kamu" ucap Shani kagum dengan pola pikir Gracia yang ia jarang temui

"ketularan cici" ucap Gracia membuat Shani salting

"hehe, semua orang punya sisi baik dan buruk Gee.. aku juga punya sisi buruk kok" ucap Shani

"iya, soalnya kadang cici suka ngeledekin aku terus bikin aku sebel" ucap Gracia

"tau aja sih bocil ini" ucap Shani mencolek hidung Gracia

"tuhkan, padahal aku udah gede ci. kenapa dipanggil bocil terus sih?!" pekik Gracia

"karena lucuu, kamu lucu banget, kamu gemes" ucap Shani tersenyum gemas melihat Gracia yang juga terlihat wajahnya sudah memerah

"tapi boleh yaa kalo aku bales perbuatan Deo, Ge. gak kasar kok" ucap Shani

"pokoknya jangan sampe cara cici juga nyakitin diri cici sendiri" ucap Gracia dan Shani mengangguk

"ada deh caranya, tenang ajaa sayang" ucap Shani dan Gracia hanya mengangguk pahan

"pasti mau aduin papa" ucap Gracia menebak

"tau aja sih?" ucap Shani

"tuh kan bener" ucap Gracia

"papa tuh sayang banget sama kamu, Gee.. dia pasti kesel banget kalo tau Deo yang bikin kamu kecelakaan" ucap Shani

"hehe, okee deh ci! kalo itu aku mah setujuu" ucap Gracia

Nice To Meet YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang