"harus besok ya ci?" gumam Gracia memandangi wajah polos Shani
Hari ini sudah berganti hari dari hari kemarin. Ada Gracia yang sudah terbangun dari tidurnya dengan wajah yang terlihat jelas kantung matanya yang menghitam.
Ia pun hanya menghela nafas kasar. Gracia tak bisa tidur hanya karena memikirkan jika nanti Shani sudah pergi ke UK.
Shani yang masih memejamkan matanya pun terbangun. Karena hari ini hari libur mereka pun tak perlu ada acara siap-siap pergi ke sekolah. Gracia sendiri sudah izin semalam kepada kedua orang tua nya untuk dirinya menginap dirumah Shani. Pastinya ia diizinkan.
"cii, emang boleh se h-1 itu?" tanya Gracia melengkungkan bibirnya
Shani yang melihat wajah sendu Gracia sekaligus kantung mata yang menghitamnya itu pun langsung mendekatkn dirinya ke Gracia.
"kenapa begadang sih Ge?!" tanya Shani khawatir memegang kedua pipi Gracia posesif
"besok cici ninggalin aku" ucap Gracia dengan matanya yang sudah berkaca-kaca
Shani yang baru paham dengan alasan Gracia sampai tak bisa tidur itu pun langsung memeluk Gracia untuk menenangkannya.
"Gee, jangan sedih dong.. waktu itu katanya kan gapapa kalo aku disana hm? lagi pula aku juga masih bisa pulang kalo ada waktu libur" ucap Shani lembut mengelus punggung Gracia sangat lembut
"kalo ngomong doang mah gampang ci, tapi makin lama aku makin gak rela kalo kita bakal ngejalanin LDR cii" ucap Gracia terisak dipelukan Shani
"aku ngerti, aku juga ngerasain hal yang sama Gee... aku pasti bakal kangen kamu banget" ucap Shani membuat Gracia semakin mengeraskan suara tangisnya
"bahkan kata kangen gak akan bisa ngejelasin seluruh isi hati aku ci, aku sayang banget sama cici hiks.. kenapa semuanya terjadi ya cii" ucap Gracia tak henti-hentinya meneteskan air mata
Shani yang semakin mendalami setiap kata yang Gracia ucapkan pun juga ikut meneteskan air mata. Yang ia takuti hanyalah keadaan Gracia nantinya jika dirinya sudah melanjutkan sekolahnya di UK.
Memang hanya satu tahun waktu mereka untuk berjauhan, namun tetap saja hal itu akan mengikat rindu yang kuat karena satu tahun itu lah Gracia dan Shani tak akan bertemu secara langsung.
"kan kita udah janji Gee, aku gak akan khianatin kamu, aku gak akan genit-genit sama orang lain. dan aku mohon ke kamu juga kamu ngelakuin hal yang sama yaa Ge, jangan cari orang baru selain aku... cuma aku pokoknya yang boleh ada di hati kamu" ucap Shani menenangkan Gracia
"cici akan selalu dihati aku" ucap Gracia melepaskan pelukannya
Terlihat wajah Gracia yang sudah memerah dan juga sedikit sembab karena terlalu banyak menangis sekaligus kantung mata nya Gracia yang makin terlihat karena dirinya saja belum mengistirahatkan matanya namun dirinya sudah menangis.
"mata kamu gitu amat si Ge" ucap Shani peka dengan mata Gracia
"ih cici, ngomongnya biasa aja apa" ucap Gracia langsung mengubah mood nya
"biasa aja apa" ucap Shani menuruti Gracia dan Gracia hanya menghela nafas kasar
"yaudah sebentar yaa" ucap Shani meninggalkan Gracia untuk dirinya membawakan dua kantung celup teh
Kantung celup teh tersebut Shani rendam menggunakan air hangat, dirinya pun kembali ke kamar untuk menemui Gracia.
"tiduran dulu Gee" pintah Shani kepada Gracia untuk merebahkan tubuhnya. Gracia pun tak menolak sama sekali
"kata mama, kalo mata nya lagi capek atau lagi menghitam bagian kantungnya di kompres pake ini aja" ucap Shani menunjukan benda yang ia bawa itu
"tutup mata sayang" ucap Shani dan Gracia mengangguk sambil tersenyum lalu menutup matanya
KAMU SEDANG MEMBACA
Nice To Meet You
RandomGe, liat bulan itu deh, itu seperti kamu Ge, dan aku yang selalu kagumi kamu walaupun kamu tertutup awan sekalipun -Shn