Hari Senin pun kembali tiba"gapapa kan Shan? orang tua Aldo masih bergantung di keluarga gue" ucap Jinan memohon kepada Shani
Shani yang sudah tak punya lagi rasa iba kepada Aldo pun mengangguk setuju, dirinya juga ingin melihat Aldo menderita seperti apa yang ia rasakan saat ini.
"jangan berlebihan ya Nan" ucap Shani membuat Jinan pun mengangguk paham
.
.
."Gracia" panggil Gita dingin yang reflek membuat Gracia menengok ke arah Gita
Kebetulan mereka bersampingan saat upacara bendera hari ini.
"apa Git?" tanya Gracia sedikit dengan antusiasme nya karena mengira bahwa ketiga temannya telah kembali seperti semula
"kalo lo nyesel, jangan dateng ke kita" ucap Gita penuh penekanan
Gracia pun kebingungan mencerna perkataan Gita.
"maksud lo Git?" ucap Gracia heran dan Gita hanya diam tak membalas
Gracia pun terus memikirkan maksud dari perkataan Gita itu apa? apa yang dia sesali?
"nyesel? apa?" batin Gracia
Waktu upacara pun selesai, kini Jinan dan Shani tengah berada di toilet membahas rencana Jinan yang akan ia lontarkan kepada Aldo.
"Nan, jangan sakitin Gracia ya" titip Shani kepada Jinan dan Jinan pun mengacungkan jempolnya
Saat Shani dan Jinan tengah duduk di bangku taman, ia berdua melihat Gracia dan Aldo yang juga tengah duduk di bangku yang lainnya, jujur Shani sangat cemburu melihat itu namun demi perintah Jinan, ia berekspektasi bak tidak mempedulikan apapun.
"andai kamu tau Ge, sesakit ini ngeliat kamu sama orang yang udah ngebuat kamu benci sama aku" batin Shani
Saat Shani menengok kearah Jinan, ia sudah tak melihat Jinan disampingnya, namun saat ia melihat kembali kearah Gracia dan Aldo, sudah ada Jinan disana, dengan cepat Shani pun menghampiri nya namun Shani tidak berniat untuk ikut pembicaraan terlebih dahulu. Ia membiarkan Jinan yang berbicara dahulu.
"lo apain sahabat gue?!" ucap Jinan melipat kedua tangannya menatap Aldo dengan tatapan penuh kebencian membuat Aldo sedikit ketakutan
Aldo memanglah pengecut yang berlagak seperti jagoan, banyak yang membencinya namun hanya Gracia yang tak tahu fakta itu.
Sang gadis disebelahnya pun hanya menatapnya heran.
"ada apa ya kak? Aldo ada salah apa sama kalian?" tanya Gracia tak suka
"jangan ikut campur dulu ya Gracia, biarin gue ngomong sama cowok bangsat lo ini dulu ya" ucap Jinan lembut, sungguh Jinan ingin menampar Gracia namun ia sudah berjanji pada Shani untuk tak menyakiti Gracia apapun keadaannya
Gracia pun heran dengan nada ucapan Jinan yang tak seperti biasanya.
"dan lo Aldo, gue gapeduli mau lo lebih tua 1000 tahun dari gue pun gue ga peduli, yang gue mau sekarang itu bukti ucapan-ucapan najis lo tentang sahabat gue itu ke Gracia. lo bilang kalo Shani sahabat gue itu pelacur kan? ortunya koruptor kan? gue mau dong BUKTINYA. Bahkan gue yang sering 24 jam sama Shani aja gapernah liat Shani ngelonte, hidup Shani cuma tugas-tugas dan tugas, dan orang tuanya juga gapernah ada isu korup tuh, kok lo bisa-bisa nya sih ngomong gitu ke orang lain. Lo mau ngehasut cewek ini biar lo bisa menang dari Shani? haha sorry bro, SHANI DAN LO ITU BAGAIKAN BERLIAN DAN LUMPUR. Dan kalo lo gak jawab jujur, lo tau kan akibatnya?" ucap Jinan membuat Aldo sedikit gemetar, bagaimana Jinan bisa mengetahui ini semua? pikirnya
KAMU SEDANG MEMBACA
Nice To Meet You
RandomGe, liat bulan itu deh, itu seperti kamu Ge, dan aku yang selalu kagumi kamu walaupun kamu tertutup awan sekalipun -Shn