25

1.5K 89 2
                                    

Tak terasa kini sudah waktunya mereka semua untuk kembali pulang.

"ada yang ketinggalan gak guys?" ucap Feni meyakinkan mereka semua supaya tak ada barang yang tertinggal

"aman" ucap mereka semua membuat Feni lega

Dua mobil tersebut juga diisi dan disetir oleh orang yang sama seperti saat mereka berangkat.

Perjalanan pulang mereka terasa lebih cepat karena mereka pulang saat jam setengah lima pagi, itu lah yang membuat perjalanan mereka tidak ada kendala macet.

.
.
.

Sesampainya dirumah, Gracia disambut hangat oleh kedua orang tuanya karena kedua orangtuanya pun merindukan Gracia.

"seru gak Gee disana?" tanya Bara

"seruu banget" ucap Gracia lalu menceritakan berbagai keseruan hingga hal-hal kecil yang terjadi disana

Bara dan Veranda pun serius mendengarkan cerita dari Gracia karena mereka ingin tahu sebahagia apa Gracia jika liburan kesana.

"mantap banget Ge, mama jadi pengen ke puncak lagi" ucap Veranda membuat Gracia merasa dapat kesempatan untuk menyombongkan diri nya

"aku sih baru pulang dari puncak" ucap Gracia langsung mendapatkan tatapan sinis dari Veranda walaupun Veranda juga hanya bercanda

"yaudah sama istirahat Gee" ucap Bara dan Gracia menurut. Ia pun berjalan kearah kamar dan tak sempat ia membersihkan tubuhnya Gracia langsung terlelap setelah dirinya merebahkan tubuhnya di kasur empuk yang ia rindukan selama dua hari ini

.
.
.

"hii Shan" sapa Shanju dan Reskan yang menunggu kepulangan Shani

Shani pun menebarkan senyum hangatnya dan membalas sapaan kedua orang tuanya itu.

"hi, mah, pah" ucap Shani sambil membawa beberapa tas yang ia bawa

"sini sini papa bantu" ucap Reskan berkenan langsung membantu Shani membawa tasnya ke kamar Shani

"capek kan Shan? tidur aja dulu... nanti makan siang papa yang bangunin kamu.. btw kamu udah sarapan kan" ucap Reskan dan Shani hanya mengangguk lalu merebahkan tubuhnya dan juga tak sempat membersihkan tubuhnya karena sudah terlalu mengantuk

Entah apa alasan mereka selalu merasa ngantuk ketika perjalanan jauh, bahkan banyak yang merasa bahagia namun Gracia dan Shani selalu merasa ngantuk.

.
.
.

"pahh, Aldo gimana?" tanya Jinan

"udah papa pecat ayahnya, pemilik sekolah juga sudah tahu masalah ini dan langsung nyuruh kepala sekolah nya ngeluarin Aldo" ucap ayah

"loh, aku kira dia gak dikeluarin pah, karena masalah kecil doang" ucap Jinan

"matamu masalah kecil, cewe yang mau dia tampar waktu itu keponakan nya pemilik sekolah sayang" ucap ayah Jinan membuat Jinan seakan tak percaya, ia bahkan tak mengetahui bahwa Gracia lah keponakan pemilik sekolah

"Jinan baru tau" ucap Jinan dan sang ayah hanya mengangguk saja

Pagi ini Jinan memilih untuk beristirahat setelah perjalanan panjang mereka.

.
.
.

Singkat cerita kini sudah memasuki hari pengambilan rapot seluruh siswa-siswi sekolah. Gracia yang diantar Bara ke sekolah pun ada sedikit perasaan cemas disepanjang perjalanan, namun ia juga merasa percaya diri.

"pah, Gege takut nilainya jelek" ucap Gracia khawatir

"liat nanti aja yaa, kalo jelek kan udah biasa" ucap Bara namun Gracia merasa janggal

Nice To Meet YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang