chapter 03

12 10 0
                                    

Humm..

"Lo beneran Kaira kan, ato jangan jangan lo setan yang menyerupai Kaira" tuduh Dian asal. Qila menepuk jidatnya kenapa bisa dirinya berteman dengan orang bego seperti Dian

"Gue Kaira, lo yang setan" jawab Naira berjalan pergi bukan pergi ke kelas tapi kantin tadi pagi dirinya tidak sempat sarapan. dirinya tidak tau letak kantin, membuat ia harus bertanya salah satu siswi

Kini Naira sedang mengerjakan ulangan matematika setelah mampir sarapan di kantin, cewek itu dengan mudah menjawab setiap soal dengan teliti sejak kapan kaira pintar matematika batin teman sebangku nya_Andre. "Oy kai" bisik Andre, Naira menoleh menaikan satu alisnya "gue nyontek nomer 5 dong plis."

Tanpa berpikir panjang Naira menggeser kertas jawabannya didepan Andre agar cowok itu mudah melihat

🌟👻🌟


Bel sekolah berbunyi semua murid bersorak gembira termasuk kelas XII a. "Nanti sore jalan jalan yuk"ujar Qila

"Gimana kalo kita ke mall aja."

"Lo ikut ngak, ikut dong masak ngak sih" ajak Dian sedikit memaksa

"Nanti gue wa."

Naira menaiki taksi meninggalkan pekarangan sekolah kini tujuannya ke rumah sakit ia ingin menjenguk sang ayah.

Setelah turun dari taksi dirinya bergegas keruangan VVIP tempat daddy nya dirawat, membuka pintu perlahan pertama ia lihat disini adalah daddy nya yang sedang berbaring dengan berbagai alat ditubuhnya sakit itu yang Naira rasakan. "Dad ini aku Naira," ucapnya lirih

"Bangun, Daddy ngak mau lihat aku." Perlahan air mata nya keluar begitu saja. Sekuat apapun dirinya akan runtuh jika orang yang ia sayang berbaring lemah diatas bankar rumah sakit, "AYO BANGUN, BANGUN DAD Naira butuh daddy mommy dan Kaira juga butuh daddy " Naira mengguncangkan tubuh Gio berharap jika daddy nya akan sadar

"NAIRA " Teriak Rifqi. memeluk dan membawa Naira menjauh dari sana. awalnya Rifqi sedang mengantar ibunya periksa tapi saat selesai menebus obat, dirinya mendengar teriakan seseorang yang ia kenali dan langsung menghampiri. "Lo ngak boleh kaya gini
" tangan Rifqi terulur mengusap punggung cewek didekapnya. Serasa tangis Naira mereda Rifqi perlahan melepas pelukannya. "Gue kira lo ngak bisa nangis,"ucapnya bercanda

"Gue juga manusia kalik."

"Udah lah gue mau balik minggir"sewot Naira. Entah kenapa dirinya yang pendiam jadi banyak omong saat bersama cowok itu

"Hati hati, kalo ada masalah lo bisa chat gue "Rifqi tersenyum setelah Naira hilang dari pandangan. "Lihatin apa kok senyum senyum."

"Ya Allah mah, ngagetin aja."

"Ayo ndra pulang"dirinya mengangguk menggandeng tangan sang mamah tercinta.

🌟👻🌟


Gadis itu merebahkan tubuhnya sebentar hari ini terasa lelah baginya, tangannya bergerak mengambil ponsel disaku

Ting

Ting

Ting

Ting

Naira berdecak kala begitu banyak pesan masuk dari aplikasi WhatsApp

Rifqi nganteng😔


P

Udah pulang?

Gak usah sok seleb deh. Bales

Ra

Naira menyipit melihat nama kontaknya. Pasti Rifqi yang menamai kontaknya sendiri, jarinya memulai mengetik

Aku Dia Berbeda [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang