chapter 12

4 4 0
                                    


Happy reading.


Naira merebahkan tubuhnya disofa, belajar kelompok sudah selesai lima menit yang lalu mereka sudah pulang. Karena gabut ia menelfon Rifqi

"Ada apa, tumben nelpon dulu."

"Ke rumah Kaira, lima belas menit harus sampai, gpl (gak pake lama)."

"Iya by ini udah otw."

"Oke sip."

Sambil menunggu Rifqi dirinya bermain game online kesukaannya, tidak lama suara ketokan pintu terdengar "masuk aja."

Cowok itu menghampiri Naira disofa meletakkan kresek hitam "martabak manis" jawab Rifqi kala tau tatapan heran dari Naira

"Gue gak pesan martabak, tapi karena udah dibelikan yaudah makasih."

"Bilang aja Lo mau by tapi gengsi,"ujar Rifqi gemas

Wajah Naira berubah serius"bentar lagi gue balik."

"Mungkin jarang kesini, lulus gue akan kuliah disana sambil fokus ngurus perusahaan" lanjut Naira

"Iya gue ngertiin Lo kok by, nanti gue yang akan main kesana" Rifqi mengelus rambut hitam kekasihnya

"Tunggu gue ya, setelah sukses gue akan langsung lamar Lo by. gue ingin memantaskan diri buat bersanding dengan Lo, i love you."

"I love you too."

"Ehem lagi pacaran ternyata" celetuk Saka

"Ga papa lanjut aja" goda Kaira

Naira memutar bola mata malas, mereka bertiga ikut duduk disofa mengobrol sambil makan martabak yang dibeli Rifqi Deon tidak ikut karena harus siap-siap berangkat kuliah.

Tak terasa hari semakin sore tetapi mereka tetap asik mengobrol "Nai lo ikut ke apartemen atau tidur sini?" Tanya Saka

"Enggak ada ikutan, Naira tidur sama gue" balas Rifqi

"Enak aja, belum muhrim" tukas Kaira

"By ayo nikah,"ujar Rifqi mendapat geplak an dari Naira

"Masih sekolah" jawab Naira

"Punya apa Lo mau nikahin Naira" sahut Saka

"Gue punya apa? Punya yang besar panjang dan tahan lama," ucap Rifqi

"Ambigu asu"gerutu Saka

"Mulut nya" tegur Naira menatap tajam Saka, yang ditatap malah senyum-senyum tidak jelas. Rifqi yang melihat interaksi mereka kebakar api cemburu "ngak usah senyum-senyum didepan cewek gue jing," sinis Rifqi

Naira mencubit perut cowok yang sedang cemburu "gak usah bicara kasar."

"Cih sama Saka aja bilangnya baik-baik."

"Cemburu?"

"Pikir!!. Gue pulang" ketus Rifqi

"BAPERAN LO" teriak Saka ketawa ngakak

Naira tidur dirumah. Kata Kaira kedua orangtuanya pulang malam ini saudari kembar itu sedang menonton drakor berdua di ruang tamu "hey anak daddy" sapa gio kepada anak mereka

"Welcome home dad" ucap Naira

"you too darling" gio memeluk kedua putrinya penuh kasih sayang

"Mommy gak diajak pelukan nih" sindir Mita

"Sini mom,"ucap Kaira, berempat berpelukan melepas rindu

Gio melepas pelukan menatap kedua putrinya yang sudah dewasa, kurang beberapa bulan lagi lulus Sma "kabar kalian gimana?"

Aku Dia Berbeda [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang