chapter 15

5 5 1
                                    


Happy reading

Gadis itu pulang jam sembilan malam saat dijalan memasuki komplek dirinya merasa seperti ada yang mengikuti. Dia menghentikan motornya menoleh kebelakang "KELUAR ATAU GUE PATAHKAN LEHER LO" teriak Naira kala tidak melihat ada orang dibelakangnya

Tiba-tiba seorang bertubuh tinggi keluar dari persembunyian kepala seseorang itu tertutup Hoodie dan mengunakan masker"Tujuan Lo apa?"

"ag iarraidh tú a chosaint, ó dhrochdhaoine," ucap seseorang itu

Kening Naira mengerut, bahasa irlandia? Apakah orang didepannya ini dari sana "Cad atá i gceist agat?" Tanya Naira Seseorang itu melepas tudung Hoodie dan masker yang menutupi kepalanya serta wajahnya, betapa terkejutnya dirinya melihat seseorang itu.

"Apa kabarmu, sayang?" Tanyanya

"berhenti memanggilku seperti itu Egan!!"

"Oke, aku tidak akan memanggilmu seperti itu," ucap Egan pasrah

"Mengapa kau disini?"

"Aku ikhlaskan kamu bersama pria lain, tetapi aku tidak ikhlas kamu terluka" jawab Egan

"Tolong jangan seperti ini, itu membuatku merasa bersalah" pinta Naira

"Kamu berhak bahagia. lagipula Tuhan kita berbeda, itu artinya kita tidak bisa bersama."

Naira tersenyum tipis mendengarnya "Aku akan kembali ke Irlandia malam ini apakah kamu mau ikut?"

"Tidak terima kasih aku akan pulang besok."

Aidan Egan Achaius cowok yang pernah Naira cinta i, Egan juga mencintainya tetapi cinta mereka terhalang tembok tinggi saingan mereka bukan lagi manusia tapi tuhan. Tuhan mereka berbeda itu yang membuat mereka tidak bisa bersama. "Aku akan menunggu di sana, sampai jumpa dan jaga kesehatan," pamitnya, Naira mengangguk

Setelah Egan pergi dirinya ikut pergi untuk pulang.

"Naira dari mana saja hm? tidak tau kalo daddy khawatir,"  ucap Gio cemas melihat jam sudah setengah sepuluh

"Dari apartemen Arfin, Saka dad."

"Anak kamu itu mas, malam-malam main sama cowok gak tau waktu" adu Mita

"Dia juga anak kamu Mita.Yang terpenting dia tidak melewati batas dan aku juga kenal mereka"

Karena malas menonton perdebatan suami istri Naira memutuskan pergi ke atas. Dia akan menemui Kaira sebentar

Baru beberapa ketokan pintu kamar sudah terbuka menampilkan gadis cantik memakai daster rumahan "gue mau ngomong bentar, ikut gue kekamar."

Kaira penasaran mengangguk mengikuti Naira sampai dikamar mereka dulu, tidak ada yang berubah dari kamar itu tatap sama "gue balik besok, Lo udah bisa sekolah lagi seperti biasa dan rumor tentang Lo hamil sudah hilang. kalau perut Lo mulai agak besar, pakai Hoodie atau sweater agar tidak terlalu terlihat. Kalo lo hati-hati semua akan berjalan lancar karena saat hari kelulusan kandungan Lo baru memasuki lima bulan sedangkan lulus kurang empat bulan lagi" pesan Naira pada gadis itu

"Iya gue akan hati-hati. Makasih mau bantu gue, kalo gak ada Lo pasti gue udah dikeluarkan dari sana," ucap Kaira memeluk kembarannya

🌟👻🌟


Gio memeluk putri pertamanya erat "jaga kesehatan disana, jangan terlalu capek kerja, kalo ada apa-apa telfon dad atau minta bantuan sama Arfin, Saka" pesan nya kepada Naira

"Iya dad iya."

"Mau diantar supir atau diantar daddy?" Tanya Gio

"Aku naik taksi, lagipula mau ke apartemen mereka dulu. Aku pamit semua," ucap Naira pada orang rumah

Aku Dia Berbeda [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang