Chapter 22

4 1 0
                                    

Maaf lama up

Selamat membaca
_____________________

"Beneran Nai tidak mau ikut dad pulang?" Gio berniat mengajak Naira ikut pulang ke Indonesia, bukan karena ingin Naira menyelesaikan masalah Kaira tapi untuk memberikan support kepada Kaira

"Aku hanya takut mommy--"

"Tidak!! Percaya sama daddy" jawab Gio cepat

"Baiklah aku akan ikut dad pulang."

Malam ini mereka akan terbang menuju Indonesia, Naira pergi tanpa membawa barang bawaan awalnya ia hanya mengantar Gio sampai bandara, berakhir Gio meminta dirinya ikut

###


"Nanti aku naik taksi aja dad" saat ini mereka sudah sampai di Indonesia beberapa menit lalu

"Ya sudah, kamu hati-hati. Dad pergi dulu" Gio masuk kedalam mobil yang dikendarai sekertaris pria itu dengan sedikit tergesa-gesa, katanya ada masalah besar di perusahaan

Naira duduk di tepi trotoar menunggu taksi yang ia pesan datang "atas nama mbak Naira," ucap supir taksi itu

Gadis itu mengangguk, ia memasang earphone menyalakan musik dari ponsel.

Hati Gio seperti disambar petir dipagi hari, ia langsung menghubungi nomer Naira tuk menanyakan keadaan putrinya. Dadanya terasa sangat sesak saat nomer yang ia telpon tidak aktif. Dirinya meminta sekertaris nya untuk menghandle semua, ia buru-buru pergi ke tempat TKP

Sama dengan keadaan Mita dan Kaira yang juga syok melihat berita di televisi "i-ni gak mungkin. I-itu buk-an Nai-ra kan m-mom. BILANG SAMA AKU MOM!!"

"N-nai lo gak mungkin ninggalin gue kan. Gak! Lo gak boleh ninggalin kita" lirih Kaira menangis tersedu-sedu begitu juga Mita

"Ada apa Kai, mom?" Tanya Deon yang tampak kebingungan melihat istri dan mertuanya menangis

"Tolong kamu hubungi mas Gio" pinta Mita menyerka air mata yang keluar

Deon pun mengangguk mengiyakan"Kenapa Yon?" Tanya Gio di sebrang sana

"Ini mommy mau bicara" Deon memberikan ponselnya kepada Mita

"Mas kamu lagi sama Naira kan, aku mau bicara sama dia." Helaan nafas berat Gio terdengar membuat hati Mita tidak karuan

"Naira kecelakaan, sekarang sedang ditangani oleh dokter."

Deg

"Jadi berita itu benar?" Mita berharap Gio menjawab tidak

"Iya. Kamu tenang, aku yakin Naira baik-baik saja."

"Bagaimana aku bisa tenang!? Sedangkan putriku lagi melawan maut," ucapnya mulai terisak

"Dia anak yang kuat, kamu bisa ke rumah sakit jika ingin melihatnya."

Mita segera mengambil tas lalu pergi ke rumah sakit bersama Kaira dan juga Deon.

Sekitar dua lima menit untuk sampai ke rumah sakit "gimana keadaan dia mas?"

"Naira baik-baik saja kan dad?"

Gio menatap mereka kemudian menggeleng pelan "dokter belum keluar."

Pintu UGD terbuka menampilkan seorang wanita berjas putih "keluarga pasien?"

"Saya ayahnya dok" jawab Gio

"Mohon maaf sebelumnya pak, buk. Kami sudah berusaha semaksimal mungkin untuk menyelamatkan putri kalian. Tapi tuhan berkehendak lain, Naira Fillazim dinyatakan meninggal pukul 09:26," ucap dokter itu

Aku Dia Berbeda [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang