chapter 06

9 8 0
                                    

Halo, jadi ini ceritanya di negara irlandia awal nya aku mau pake bahasa irlan dan kayanya ribet jadi aku pake bahasa Indonesia aja tapi baku. Aku kasih bahasa sana dikit-dikit

.

.

Irlandia 🇮🇪

Pesawat yang Naira tumpangi mendarat dengan selamat pukul 6 pagi. Dirinya celingukan mencari kedua temannya "Naira" sapa Arfin

"Hay ayo buruan"Naira menarik tangan Arfin sedangkan Saka ia suruh membawa kopernya, dasar teman laknat

Didalam mobil Saka tidak henti bercerita tentang sekolah selama dirinya pergi, "Lo tau ngak?" Naira menggeleng "itu si Maura buat ulah lagi, iya ngak Ar" Arfin hanya berdehem ,sekarang posisinya Arfin nyetir Naira disamping sedangkan Saka dibelakang sendiri.

Saka orangnya banyak bicara plus playboy berbanding terbalik dengan Arfin yang dingin tak tersentuh kecuali bersama sahabat dan keluarganya. Arfin tinggal bersama kakek neneknya disini, Saka tinggal di apartemen sendiri . Naira memiliki rumah yang tidak mewah dan tidak juga sederhana. Sedang, cukup untuk Naira tinggali sendiri

Walupun begitu rumah Naira terdapat kolam renang dan taman kecil dibelakang rumahnya, kadang juga Arfin dan Saka menginap disana. Tidak tidur satu kamar loh ya. Arfin dan Saka punya kamar sendiri disana " lest go kita masuk, anggap aja rumah sendiri" teriak Saka

"Ini rumah gue" Saka menampilkan deretan giginya tanpa dosa

"Oh iya nanti malam tahun baru kan."

"Bakar bakar ayo "lanjut Saka

"Nanti beli bahan bahannya, "ucap Arfin

"Acara bakar bakarnya dipinggir kolam aja gimana" usul Naira keduanya mengangguk setuju

Kini meraka bertiga sampai di supermarket terdekat, belanja buat nanti malam dan juga bahan masakan. "Eh Naira menurut lo enak sosis ayam atau sosis sapi?"tanya saka

"Sapi, "naira sedang memilih daging

"Oke, kita beli dua dua nya" saka memasukkan kedua sosis itu ke troli yang di dorong arfin

Dret dret..

Naira mengambil ponselnya menggeser tombol hijau

"Yang "ucap rifqi dari sana

"Kenapa?"

"Lagi dimana? Sama siapa"

"Supermarket sama temen gue"

"Cewek atau cowok "

"Cowok " disana rifqi sedang mengumpat

"Mana orangnya, gue mau ngomong"

Naira memberikan ponselnya ke saka

"Kenapa bro" tanya saka melihat muka rifqi seperti menahan cemburu

"Lo ngak usah macem-macem sama cewek gue, gantengan juga gue" saka menyemburkan tawanya, pede sekali ni cowok walaupun kenyataannya iya

"Cowoknya naira? Wah naira gue udah gede ternyata"

"Naira lo? Cih naira gue kalik, lo itu cuma temen"

"Ngajak duel lo "

"Sini siapa takut"

"Tuh lihat" saka membalikkan kamera kebelakang memperlihatkan naira sedang ngobrol sesekali tertawa dengan arfin

Aku Dia Berbeda [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang