chapter 11

11 4 0
                                    

Happy reading

Kaira mendapatkan informasi dari Mita
bahwa daddy mereka sudah bangun dari tidur panjangnya, padahal baru tiga hari melakukan pengobatan di Singapore. Dengan gembira cewek itu menelpon kembarannya, Naira nginap di apartemen kedua temannya

"Nai gue punya kabar gembira."

"Apa?"

"Tebak dulu."

"Ck gue tutup telponnya."

"Ett jangan dulu, dengerin. Daddy udah siuman tadi subuh mommy ngabarin."

"Kapan pulang."

"Kata mommy dua hari lagi."

Kaira berdecak kala Naira memutuskan sambungan telepon secara mendadak.

Dirinya seneng dan takut Daddy nya akan pulang. Seneng karena bisa berkumpul bersama seperti dulu, takut kalo Gio akan marah saat tau nasibnya kini seperti apa dirinya juga takut bakal dibanding-bandingkan dengan kembarannya. Apalagi dari dulu daddy nya selalu membela Naira

Pandangan Gio terhadap Naira. Tidak apa nakal yang penting bisa diandalkan, nakal dalam batas wajar bukan masalah besar

Entah kenapa selama Gio koma Mita tidak pernah membandingkan Naira dengan Kaira.

Dulu keduanya sering dibandingkan karena sifat mereka tolak belakang. Naira diajarkan dunia bisnis diusia 11 tahun saat kelas lima SD, Kaira sempat diajarkan juga tetapi saat mereka kelas enam Kaira tidak mau lagi belajar bisnis karena dia tidak mau jadi pengusaha, cita cita nya ingin menjadi seorang model.

Gio lebih suka sifat Naira, gadis itu penurut, tegas, mandiri, cerdas. berharap Naira bisa menjadi penerus perusahaan. Gio tidak suka sifat Kaira yang manja, cengeng, kekanak-kanakan bukan berarti tidak sayang. Pria itu sayang kedua putrinya

Mita awalnya tidak mempermasalahkan sifat kedua putrinya. Tetapi ia mulai tidak suka sifat putri pertamanya saat membuat keonaran disekolah sampai buat salah satu siswi masuk rumah sakit karna luka parah akibat pukulan dari putrinya.

Saat Naira di irlandia ia pernah ditahan di kantor polisi karena ketangkap mencoret tembok bersama Saka, Arfin

Kembali ke topik.

"Masuk siang?" Tanya Kaira saat melihat Deon keluar dari kamar mandi

"Iya. joging."

"Hah? Maksudnya."

"Ayo joging" ulang Deon

Kaira mengangguk, berlari kekamar mandi untuk menganti pakaian "tidak usah lari nanti anak kita ke guncang- guncang didalam sana."

"Kak istirahat dulu, capek."

Mereka sudah keliling komplek tiga kali, Deon mengajak Kaira duduk di kursi pinggir taman "oh iya kak nanti jadwalnya cek up kandungan," ucapnya

"Nanti gue temani" Deon memberikan botol minum yang sempat mereka beli tadi

"Katanya kuliah kak Deon masuk siang."

"Siang jam satu Kaira."

"Bang Deon? Bareng siapa kesini" sapa cowok seumuran Kaira

"Lo gak lihat samping gue."

"Adek lo. Cantik," pujinya langsung mendapat tatapan tajam

Kaira menoleh kearah suaminya.Alex terkejut melihat siapa disamping ketua  Riders angkatan tahun lalu "istri gue."

"Istri Lo Kaira bang," ucap Alex

"Hm. Kenal?"

"Satu sekolah."

Aku Dia Berbeda [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang