chapter 14

5 6 1
                                    

Happy reading


Mendengar cerita dari Naira tangan Gio terkepal, gadis itu langsung menenangkan sang daddy "Nai harap dad restui pernikahan mereka, lagi pula ini juga udah kejadian, marah gak akan merubah apapun bukan?"

"Iya kamu benar, daddy udah terima semuanya dan dad restui pernikahan  mereka. cowok yang tadi pagi siapa? kata dia pacar kamu," ujar Gio

"Hmm emang dia pacar aku."

"Dad kira kamu ngak laku sampai gak pernah punya pacar" Gio tertawa meledek putrinya

Naira berdecak kesal "jomblo bukan berarti tidak laku yaa, aku juga ngak lagi jualan."

"Nama dia siapa?"

"Rifqi Andra Aditama," ucap Naira

Gio tampak terkejut "dad kenal sama orang tuanya? Aku enggak pernah lihat papah nya, kalo mamahnya aku kenal," lontarnya

"Karena mereka udah cerai, dad kenal papah Rifqi karena dia teman daddy saat Smp. kita juga pernah melakukan kerja sama dengan perusahaan dad di irlandia" terang Gio

"Hah? Perusahaan yang aku pegang."

Gio mengangguk "intinya kamu juga pernah meeting sama dia."

"Dad aku Sabtu mau pulang ke irlandia," ucapnya

"Kenapa ngak disini aja? kamu bantu dad urus perusahaan yang disini untuk sekolah pindah ke sekolah Kaira atau pilih sekolah lain."

"Enggak bisa dad aku udah nyaman  disana, kuliah juga aku mau disana" tolak Naira

"Terus pacar kamu gimana? Kalo itu keputusan terbaik daddy ngak masalah," ujar pria itu

"Rifqi bisa ngertiin aku kok.  Aku mau pulang ya dad" pamitnya

Sepulang dari kantor daddy nya Naira langsung ke dapur masak mie instan ia sangat lapar padahal tadi sudah makan dikantin "Kamu gak usah ke irlandia dulu," ucap Mita yang tiba-tiba muncul

"Kenapa?" Tanya Naira

"Bantu Kaira sembunyikan berita kehamilan dia, mommy takut kalau dia akan dikeluarkan dari sekolah."

"Serapat apapun menyembunyikan bangkai akan tercium juga baunya" papar gadis itu

"Nai kamu ngak kasian sama Kaira."

"Mom gak kasian sama aku? Bentar lagi ujian mom, bahkan miss Alice selalu telpon aku buat kembali kesana" geram Naira bahkan selera makannya hilang begitu saja

"Tapi Kaira sekarang lebih butuh kamu, kamu itu pintar jadi tidak lulus tahun ini ngak masalah. nanti juga guru langsung luluskan kamu seperti saat di Smp" mohon Mita

"Aku ngak mau" Naira menakan setiap katanya

"NAIRA INI DEMI KEBAIKAN KITA SEMUA!!" Teriak Mita saat Naira akan keluar rumah

"INI HANYA KEBAIKAN UNTUK KAIRA BUKAN AKU."

Naira pergi menggunakan motor. seragam sekolah masih melekat ditubuhnya ia tidak peduli, marah? Tentu. mommy nya ingin dirinya tidak lulus dan lebih memilih Kaira agar tidak dikeluarkan ciuh

Entah kenapa mommy nya kumat lagi padahal dulu orang tuanya sudah berjanji akan bersikap adil. Ini yang menjadi alasan Naira malas pulang ke negara kelahirannya dan lebih betah di negara orang.

Setelah sampai di tempat tujuan, Naira masuk kedalam tanpa permisi dan menutup pintu dengan keras "kenapa Lo? Pintu gak salah main banting aja," ujar Saka setengah kesal

"DIEM!!"

"Lah salah gue apa," kata Saka pada dirinya sendiri

Brakk

Naira menendang kursi plastik menatap tajam Saka, Arfin yang baru keluar kamar menggeleng pelan mendekati gadis itu "ada apa hm?" Tanya Arfin mengelus kepala Naira

Tidak mendapatkan jawaban cowok itu tersenyum simpul "butuh samsak gak?" Tanyanya sekali lagi

Naira tersenyum miring dan langsung memukul perut Arfin sampai cowok itu terjungkal karena belum siap "udah lega? Atau lagi," ucapnya kala berhasil berdiri

"Lo lawan gue" tantang Naira

Saka duduk disofa memperhatikan dua manusia yang akan adu jotos, dirinya tidak mau ikutan karna menurutnya pukulan Naira sakitnya luar biasa

Gadis itu terlebih dulu memberi pukulan bisa terhitung sudah lima kali tetapi tidak mendapatkan balasan dari Arfin "BALES GUE ANJING!!" Bentak Naira

BUGH

Naira tersungkur mendapatkan satu pukulan keras dari lawannya, saat Arfin hendak membantu gadis itu memelintir tangan cowok itu. tapi tidak lama karena Arfin segera menendang kaki Naira "UDAH COK, MAU BUNUH-BUNUHAN LO PADA" teriak Saka

Gadis itu mengurungkan niatnya yang ingin menjotos Arfin lagi "Lo ngak kenapa-kenapa kan?" Tanya Arfin meneliti tubuh Naira memastikan tidak ada yang luka, kecuali sudut bibir Naira yang sudah terluka, bahkan membiru

"Seharusnya gue yang tanya itu ke elo" jawab Naira

"Gue gak papa, ayo obati luka di sudut bibir lo" Saka sudah mengambil baskom berisi air dingin memberikan ke Arfin

Saka sudah tidak heran lagi melihat tingkah keduanya, tadi saling pukul sekarang saling mengobati "perut Lo luka gak?" Tanya Naira

"Enggak." Bohong, padahal kini perut cowok itu sakit banget

"Ada masalah apa?" Tanya Saka

"Biasa nyokap gue."

"Dari pada mikirin omongan nyokap Lo mending kita masak kebetulan gue dan Arfin belum makan,"ucap Saka

"Emang ada bahannya?"

"Ada" jawab Arfin

Arfin ke dapur diikuti keduanya, mereka mempunyai tugas tersendiri saat memasak, Naira membuat bumbu, Arfin memotong-motong sayuran dll, Saka bertugas menggoreng

Empat puluh menit memasak makanan yang mereka buat jadi ada telur balado, ayam goreng, capcay, dan ada juga cemilan kentang goreng, jamur Krispy.

Setelah acara masak dan makan bersama, Naira duduk disofa menonton televisi kedua cowok disampingnya sedang mabar sesekali mengumpat kesal "Rifqi mau kesini boleh?" Tanya Naira

"Boleh dong kan dia cowok Lo," ucap mereka berdua

Tok tok

Naira membukakan pintu Rifqi mengerutkan keningnya melihat wajah kekasih nya "ini kenapa by? Lo di apain sama mereka" Rifqi menunjuk luka di sudut bibir Naira

"Masuk."

Rifqi masuk kedalam terkejut juga melihat wajah Arfin yang dipenuhi lembam "kalian pada kenapa? Jangan bilang habis tawuran,"ucap Rifqi asal

"Biasa mereka" jawab Saka santai

"Maksud Lo?"

"Kalo Naira sedang emosi Arfin selalu nawarin jadi samsak, terus tantang-tantangan berakhir tanding tinju begitu sebaliknya."

"By kenapa Lo ngak bilang gue sih, lain kali kalau ada masalah bilang ya" pesan Rifqi

Jika ada orang tau kalo dirinya disini cewek sendirian, pasti mereka akan berfikir macam-macam. Ia jalan bersama Arfin, Saka saja sudah banyak yang menghujatnya, tapi tidak saat di irlandia.








Cukup sampai sini, dan terima kasih



Kalian tim mana?

Tim Naira√
Atau
Tim Kaira√

Aku Dia Berbeda [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang