BAB 21

402 33 22
                                    

Boss masuk kedalam rumah nya, ia menoleh kesana kemari mencari keberadaan Noeul, namun ia tidak melihat isterinya itu disana, Boss melihat sebentar makanan dan hiasan yang ada di meja makan, tapi setelah itu Boss pergi menaiki tanggu untuk menuju kamarnya

Setelah Boss membuka pintu kamar itu semuanya terlihat rapi, Noeul juga tidak ada disana.

"Noeul...? Noeul?... Di mana dia? Apa dia sudah pergi?" Tanya Boss yang mencari Noeul ke dalam kamar mandi dan closetroom. Kedua mata Boss tertuju pada kotak kado yang ada di atas nakas samping ranjangnya

Setelah melihat lebih dekat, Boss tidak berfokus pada kotak kado itu, melainkan cincin yang pernah ia sematkan di jari manis Noeul dan secarik kertas yang ada dibawahnya. Jantung Boss berdenyut ketika melihat cincin itu, hatinya terasa perih, ada rasa sedih yang mendalam ketika melihat cincin itu tergeletak disana. Boss mengambil cincin itu beserta kertasnya

"Phi Boss...
Maafkan aku phi, ternyata ini akhir dari pernikahan kita ya phi? Maafkan aku, aku tidak mampu bertahan dan mempertahankan nya lagi phi. Mau bagaimana lagi aku setelah ini phi? Seluruh duniaku telah hancur berkeping-keping. Maafkan aku jika membuat mu kecewa dan terluka phi, maafkan aku jika aku membuatmu marah, maafkan aku jika selalu membuat mu repot dan terbebani...

Terimakasih untuk semua cinta dan ketulusan mu phi, aku sangat bersyukur karena Tuhan telah menghadirkan dirimu untukku. Jika memang takdir kita sampai disini, aku akan selalu mengingatmu dalam kenangan terindah ku phi....

Aku sangat mencintaimu phi Boss, sangat mencintaimu. Maafkan aku...
Aku pergi, selamat tinggal....

Boss terduduk di tepi ranjang ketika membaca semua isi surat itu, air matanya menetes. Ia juga tidak menyangka jika hubungannya dengan Noeul yang sudah terjalin beberapa tahun berakhir seperti ini.

"Kau membuatku kecewa Noeul... Kau membuatku sangat-sangat kecewa" Boss menangis, tangannya menggenggam cincin yang Noeul tinggalkan

"Aku akan mencari nya... Biar bagaimanapun dia masih isteri ku.... Aku harus mencarinya" Boss segera beranjak dari duduknya dan berlari keluar rumah menuju mobil, tapi tangannya kembali menutup pintu mobil itu dan memilih memakai big bike miliknya yang tidak pernah ia pakai.

"Akan sangat lambat jika hujan seperti ini memakai mobil, jalanan pasti macet" ucap Boss sambil memakai jaket dan sarung tangannya tak lupa ia juga memakai helm.

"Tuan... Tuan Besar..." Teriak Liu yang sudah tidak terdengar oleh Boss, karena Boss sudah melajukan motornya dan keluar dari gerbang.

"Astaga.. aku telat, Tuan Besar sudah pergi. Padahal aku mau memberikan ini padanya" Liu terlihat kecewa karena tidak bisa memberikan benda pipih kecil yang ada ditangannya itu kepada Boss, dan akhirnya ia kembali masuk kedalam rumah.

Noeul side

Noeul duduk termenung di kamar apartemennya, ia melihat derasnya hujan dari dalam jendela. Terkadang air mata Noeul kembali mengalir di pipinya

"Noeul... Sebaiknya kamu makan dulu..." Noeul tidak menoleh kearah Saifa yang membawa kan nampan untuknya

"Phi Saifa... apa phi Boss bersungguh-sungguh dengan ucapannya?" Saifa menghela nafasnya dan mendekati Noeul, Saifa berjongkok dan memegang tangan Noeul

"Dengarkan aku... Aku mungkin sahabat sekaligus orang yang Daddy dan Mommy percaya untuk menjagamu, tapi aku sudah menganggap mu sebagai adik kandungku... Jika Boss bersungguh-sungguh dengan ucapannya, kita pulang ke Korea, aku sendiri yang akan mengantarmu. Aku tidak ingin kau terluka lebih dalam lagi Noeul, apalagi Boss sudah tidak mempercayai mu lagi, aku tidak ingin melihatmu seperti ini terus menerus bunny" Noeul menangis tersedu-sedu, hatinya perih mengingat Boss yang menamparnya dan mengatakan bahwa dirinya akan mengurus surat perpisahan mereka. Saifa membawa Noeul dalam pelukannya, tangannya mengelus punggung Noeul untuk menenangkan sahabat nya itu.

[END] SACRIFICE OF LOVE (BOSSNOEUL)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang