BAB 25

432 25 34
                                    

Keadaan Boss semakin membaik, tapi ingatannya masih belum kembali, bahkan sedikitpun Boss belum bisa mengingat apapun.
Boss sudah diperbolehkan pulang, tapi dengan catatan Boss harus rutin melakukan pemeriksaan dan cuci darah untuk memastikan ginjal yang baru yang ada di tubuhnya berfungsi dengan baik, dan saat ini, Khai mengantar Boss untuk pulang ke rumah mereka, Khai belum mengizinkan Boss untuk pulang ke rumahnya.

"Boss, nanti kau jangan kemana-mana dulu, tetap dirumah... Setelah ini, Papa akan kembali ke rumah sakit untuk menemani Mama mu" Boss hanya mengangguk. Mobil yang mereka masuk kedalam halaman rumah itu dan langsung terparkir di depan rumah Khai

"Hati-hati dijalan Pah... " Ucap Boss sembari dirinya keluar dari mobil, Khai mengangguk dan kembali menginjak pedal gas nya untuk kembali ke rumah sakit.

Ketika mobil Khai keluar dari gerbang itu, ada satu mobil yang mengikuti dirinya dan Khai langsung menyadari keberadaan mobil itu.

"Ada apa dengan mobil itu? Kenapa sepertinya orang itu terus mengikuti ku? Tapi.... Aku seperti mengenal mobil itu, tapi dimana aku melihatnya?" Khai memutar ulang otaknya untuk menemukan dalam memorinya siapa gerangan yang memakai mobil Maserati hitam itu

"Natsu! Kenapa dia mengikuti ku? Apa yang akan dia lakukan?" Khai mempercepat laju kendaraannya, begitu pula mobil yang diduga mobil Natsu itu ikut menambah kecepatannya dan mengejar Khai. Dan terjadilah aksi kejar-kejaran antara Khai dan mobil Natsu, namun siapa sangka ketika mobil Khai melewati perempatan kota, dirinya tidak melihat jika bagian jalurnya rambu lalu lintas masih berwarna merah dan sontak saja, mobil Khai tertabrak oleh mobil kontainer yang melaju cukup kencang dari arah lain. Sontak saja mobil yang Khai gunakan terbalik beberapa kali dan melintang di tengah jalan raya, Natsu yang melihat kejadian itu langsung tertawa dari dalam mobilnya

"Hahahaha.... Ternyata sangat mudah menyingkirkan mu Tuan Khai! Tanpa aku mengotori tanganku, dirimu sendirilah yang menewaskan nyawamu!" Natsu merubah jalur mengemudinya dan berpindah ke jalan lain untuk berbalik arah, bersamaan dengan itu juga mobil Khai yang masih terbalik di tengah jalan itu meledak.

"Hahahaha.... Mati lah kau tua Bangka! Dan saat ini tidak ada yang bisa menghalangi ku untuk mendapatkan Boss! Hahahaha" Natsu puas dengan hari baik nya saat ini, dirinya bisa menyingkirkan Khai tanpa harus menyentuh dan mengotori tangannya

Noeul side ..

Di dalam ruangan yang sepi itu, Noeul terbaring dengan wajah pucat nya, bahkan dari kemarin Noeul enggan membuka kedua matanya. Menurut dokter Chan, saat ini keadaan Noeul menurun, bukan hanya kondisi tubuhnya tapi juga psikologis nya berada pada titik terendah, sehingga membuat detak jantung Noeul tidak normal dan denyut nadinya melemah. Win dan Saifa semakin khawatir dengan keadaan Noeul, mereka harus segera memindahkan Noeul ke rumah sakit yang bisa membantu keadaan Noeul menjadi lebih baik lagi, sebelum keadaan menjadi semakin rumit dan tak terkendali

"Saifa... Aku akan menghubungi phi Gulf sekarang juga, kita tidak bisa menundanya lagi" Saifa mengangguk dan membiarkan Win melakukan panggilan telepon kepada Gulf

"Halo phi... Phi, boleh aku meminta bantuan mu phi, tapi tolong... Phi Gulf jangan beritahu pada Mommy Davika dan Daddy Logan, atau siapapun..."

"Stop... Stop... Berhenti sebentar Win! Kenapa kau gugup dan panik seperti ini, bantuan apa? Kau ingin aku melakukan apa untuk mu? Kenapa dengan Mommy Davika dan Daddy Logan? Apa ini Win, jelaskan pelan-pelan padaku!" Win menghela nafas nya, mencoba menstabilkan emosi dan kepanikan nya

"Phi... Noeul phi, Noeul saat ini dalam kondisi tidak baik-baik saja..... (Win menceritakan semua yang Noeul alami beberapa hari ini juga tentang pendonoran ginjal pada suaminya), jadi begitu phi... Makanya aku menghubungi mu untuk membantu kepindahan Noeul ke rumah sakit Daddy Logan yang kau tempati saat ini phi, karena aku yakin Rumah sakit sana bisa membantu mengembalikan keadaan Noeul phi... Aku mohon bantu kami phi" Win belum mendengar jawaban dari Gulf, tapi sesaat kemudian dirinya mendengar Isak tangis diseberang ponsel itu

[END] SACRIFICE OF LOVE (BOSSNOEUL)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang