XXVI : Ricky si antagonis

280 31 2
                                    

kalian terlalu memikirkan Java sampai lupa jika Ricky juga menderita.”

...

"Terimakasih, selamat datang kembali." Ujar Ricky dengan senyuman saat salah satu pelanggan minimarket itu keluar dengan wajah datarnya.

"Rik, bentar lagi lo bisa pulang."

"Tau."

"Baguslah. Soalnya ini udah mau masuk jam kerja gue."

Setelah mendengarkan teman kerjanya tersebut Ricky langsung beranjak dari kasir dan saat dia hendak mengambil tasnya ponselnya bergetar.

Kak Jaegar

Dateng ke rumah Java
Sekarang juga
20.28

Buat apa?
20.28

Ini perintah kakak
Kamu harus dateng
20.28

Kalau Ricky gak mau?
20.28

Kakak gak akan anggep kamu adik kakak lagi
20.28

Balasan teks itu seketika membuat Ricky kehilangan senyumannya dan rasa marah mulai memenuhi hatinya.

"Java..." Dengan penuh kekesalan Ricky menggenggam erat ponselnya lalu membalas Jaegar.

Lima menit
20.29

"Bajingan satu itu masih belum puas ternyata, sebentar lagi apa? Drama ya?" Gumam Ricky dengan senyuman mirisnya.

"Gue duluan." Ujar Ricky kepada teman kerjanya sehingga dia melambai untuk ucapan selamat tinggal.

"Bangsat! Dia mau rebut apalagi hah?!" Teriak Ricky hingga orang-orang sekitar memandangi anak tersebut.

"Oh iya, gue kan ... pemeran antagonis nya. Dan Java ... si protagonis yang disebut punya banyak luka." Setelah mengatakan hal tersebut Ricky tersenyum sinis. "Ternyata orang-orang sebodoh itu ya? Cuma karena dasar kasihan mereka lupa sama fakta dan salahin gue atas penderitaan Java. Hebat banget dramanya si bisu, sampai gue kelihatan jadi orang yang paling jahat disini."

Saat sedang bermonolog sendirian tiba-tiba mobil mewah berhenti di depannya dan itu adalah Hesta dengan Jendra.

"Masuklah, aku tau kamu akan ke rumah Java." Ujar Hesta yang masih menatap ke arah depan.

"Gak perlu."

"Ricky, apa sesulit itu masuk dan duduk di dalam mobil? Apa aku menyuruhmu menyetir?"

Setelah Hesta mengatakan itu sambil menatap wajah Ricky, tanpa basa-basi lagi Ricky langsung masuk dan menutup pintu mobil tersebut.

"Kalian sama saja. Pengancam dan psikopat seperti Java."

"Jaga mulutmu, atau aku akan membuatnya diam untuk selamanya."

"Dasar psikopat."

...

Setelah perjalanan menyebalkan bagi Ricky akhirnya mereka sampai di rumah Java yang di dalamnya sudah ada Jaegar yang bercanda dengan adik kecil Hesta.

[✓] Java dan LukanyaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang