merindukan Senja

2

Pesta malam

___________________✨️✨️__________________

Rey kembali ke sekolah .

"Akhirnya sampe.." ucap Rey turun dari motor

Rey pergi meinggalkan parkiran dan masuk ke dalam sekolah . Berjalan menyusuri lorong , menuju kelas .

Saat melewati lorong , Rey melihat Altha berjalan berlawanan arah dengannya . Melihat itu , tatapan Rey menjadi semakin tajam .

Langkah terhenti dan mereka saling berhadapan . Rey dan Altha saling melayangkan tatapan elang masing masing .

"Eh , Rey ? Tumben kita ketemu.." ucap Altha dengan senyuman ramah

"Mungkin karna hari ini gue sedang sial .." jawab Rey datar

Altha hanya tersenyum mendengar ucapan Rey .

"Sial? Ketemu gue sial ? Apa maksud lo?.." tanya Altha

Rey memasang wajah datar dan tatapan tajamnya .

"Ayolah Rey ! , bukan sial namanya kalo ketemu gue.." ucap Altha

Rey memiringkan senyuman di sudut bibirnya .

"Ya kau benar , bukan sebuah kesialan.." ucap Rey

"Itu benar !.." timbal Altha

"Lebih tepatnya nasib buruk.." lanjut Rey

"Apa?" Pekik Altha

"Sudahlah , ini hanya membuang buang waktu.."

Rey pergi meninggalkan Altha yang kesal . Pria itu berlalu seakan tidak terjadi apa apa .

Saat tiba di depan kelas . Rey menghentikan langkahnya , kala mendengar sesuatu di dalam kelasnya.

"Eh , Glenca ! Lo sekang udah miskin ya? Papa lo bangkrut kan?.." ucap Caca

"Apa? " pekik Glenca

"Alah ngaku aja deh! Miskin kok belagu!.."

"Maksud lo apa ngomong kayak gitu soal bokap gue? Hah!.." ucap Glenca tak terima

"Gue cuman kaget aja , sekarang lo sama ortu lo jatuh miskin.."

"Maksud lo? .." tanya Glenca tak faham

"Ya , kasian aja . Kehidupan lo yang serba ada , sekarang miskin jadi se adanya.." ejek Caca

"Kenapa kalau gue miskin? Lo merasa rugi? Hah!.." ucap Glenca kesal

"Gak sih . Tapi kasian aja sih.." Caca mengejek abis Glenca

"Lo cuma mau ngolok- ngolok gue kan!!.." teriak Glenca

"Kok lo nyolot? Padahal gue cuman ngomongin fakta .."

"Biar apa? Biar satu sekolab tau? Hah!.." timbal Glenca

"Dih! Kok lo gak terima?.." ucap Caca nyolot