11

9 1 0
                                    

part 1

Rey menatap sekeliling .

"Ahk! Kepalaku rasanya sakit.." Ringis Rey sambil menyentuh bagian belakang kepalanya

Perlahan kaki Rey turun , dengan tangan bertolak pada dinding . Wajah pucatnya masih sangat jelas , mata indah itu beradu dengan cahaya lampu .

srak...srak!... Kaki Rey melangkah maju dengan lemah , pria itu berjalan menuju pintu . Entah akan pergi kemana , Rey membuka pintu dengan susah payah . Lalu , pergi melewati lorong rumah sakit .

Tubuh kokoh itu masih lemah , Rey menahan tubuhnya agar tidak terjatuh . Perlahan dia duduk di kursi tunggu pasien , wajah nya dipenuhi oleh keringat yang bercucuran .

"Aku sudah tidak tahan lagi , tenaga ku habis..." ucap Rey serak

Rey menatap tangannya , lalu menggerakannya .

"Apa aku sudah kembali? Aku tidak yakin bisa menyentuh sesuatu.." ucapnya

Rey menyentuh vas bunga yang berada di samping meja kecil . Tak percaya dirinya bisa menyentuh bahkan mengangkat benda dengan tangannya , pria itu meletakan kembali vas bunga itu pada tempatnya .

"Aku benar benar bisa menyentuhnya? Apa aku sudah kembali?.." ucapnya terkejut

"Apa benar aku sudah kembali kedalam tubuhku? Ini pasti mimpi! ya ,aku harus memastikannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Apa benar aku sudah kembali kedalam tubuhku? Ini pasti mimpi! ya ,aku harus memastikannya.."

Rey mengambil gelas dan melemparnya ke lantai .

prank!... Pria itu mengambil serpihan besarnya dan menyayat tangannya sampai keluar darah. 

"Ahk! .. Sepertinya ini nyata , bahkan aku bisa merasakan rasa sakitnya.."

Rey tersenyum , Jika ini bukan mimpi . Itu artinya , dia bisa memeluk erat Glenca . Gadis kesayangannya .

"Terimakasih , Tuhan!..."

"Aku sangat besyukur , aku bahagia sekali . Aku bisa memeluk Glenca , jika benar ini nyata!.." Rey menyeka air matanya

Rey mengambil kain dan melilitkannya pada luka yang sudah merah penuh darah.

"Aku harus menahannya , sebelum dokter menanganinya.."

___________________

Glenca , Zefan dan Fatih terus berlarian ke sana ke mari dengan panik .

"Sudah ketemu?.." tanya Fatih

merindukan SenjaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang